Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) dalam kurun 23 Mei 2011 hingga 30 Mei 2014 ternyata telah menerbitkan obligasi (surat utang) hingga mencapai USD 15,875 miliar atau setara Rp 213,91 triliun (kurs Rp 13.390,5).
Data resmi perseroan menunjukkan, pada 30 Mei 2014, Pertamina menerbitkan empat obligasi senilai USD 3 miliar. Rinciannya, masing-masing USD 1 miliar diterbitkan di Amerika Serikat dan Eropa dengan kupon masing-masing 5,250 persen. Kemudian, masing-masing USD 500 juta di Amerika Serikat dan Eropa dengan masing-masing kupon 6,500 persen.
Baca juga: http://eksplorasi.id/waspada-obligasi-yang-diterbitkan-pertamina-berisiko-dan-spekulatif/
Pada 3 Mei 2012, Pertamina menerbitkan empat obligasi sebesar USD 5 miliar di Amerika Serikat dan Eropa masing-masing senilai USD 1,250 miliar dengan kupon 4,875 persen dan 6,000 persen.
Lalu pada 20 Mei 2013, perseroan kembali menerbitkan empat obligasi dengan total nilai USD 6,5 miliar, juga di Amerika Serikat dan Eropa masing-masing sebesar USD 1,625 miliar dengan kupon masing-masing 4,300 persen dan 5,625 persen.
Selanjutnya pada 30 Mei 2014. Perseroan mengeluarkan dua obligasi dengan total USD 3 miliar, masing-masing sebesar USD 1,5 miliar, juga di Amerika Serikat dan Eropa, dengan kupon masing-masing 6,450 persen.
Baca juga: http://eksplorasi.id/tahun-lalu-kinerja-keuangan-pertamina-jeblok/
Di satu sisi, peringkat utang Pertamina sejak 22 Januari 2016 hingga 17 Maret 2016 terus mengalami perubahan. Pada 22 Januari 2016, S&P mengeluarkan peringkat utang Pertamina adalah BB+.
Kemudian, pada 15 Juni 2015, Fitch menyatakan peringkat utang Pertamina adalah BBB-. Terakhir Moody’s pada 17 Maret 2016 menyebut peringkat utang Pertamina adalah Baa3. Adapun tipe peringkat (rating type) peringkat utang keseluruhannya adalah long-term issuer rating.
Heri
Comments 1