Eksplorasi.id – Grup Indorama ternyata memiliki aset ladang migas bersama perusahaan asal Prancis, Maurel & Prom (M&P). Kedua ladang migas tersebut bernama Lavignolle dan Mios.
Hal itu seperti dikutip Eksplorasi.id dari situs resmi M & P.
Namun, tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai kedua ladang migas tersebut.
Keterangan yang ada adalah bahwa Indorama dan M & P berbagi saham masing-masing sebesar 50 persen di ladang migas tersebut.
Ladang migas Lavignolle memiliki luas konsesi 215 km persegi, sedangkan Mios 60 kilometer persegi.
Sementara sebelumnya pada Maret 2013, situs livemint.com pernah menulis, pemerintah Prancis telah memberikan ‘lampu hijau’ kepada Indorama untuk mengeksplorasi ladang migas yang berlokasi di barat daya Prancis.
Lampu hijau tersebut terkait persetujuan perpanjangan izin Lavignolle. Indorama diizinkan untuk mengeksplorasi hidrokarbon konvensional di wilayah Gironde, namun tidak termasuk eksplorasi shale gas yang telah dilarang di Prancis sejak 2011.
Awalnya, perusahaan migas yang berbasis di Amerika Serikat, Marex, telah bergabung dengan M & P pada 2004 dan memeroleh izin eksplorasi pada 2002.
Namun di tengah jalan, Indorama pada 2010 memeroleh pengalihan izin ladang migas tersebut. Indorama merupakan perusahaan petrokimia yang didirikan pada1976 oleh Sri Prakash Lohia, saudara ipar dari raja baja bernama Lakshmi Mittal.
Situs resmi Indorama menulis, PT Indo-Rama Synthetics Tbk berdiri pada 1975 dan mulai produksi secara komersial pada 1976 dengan pabrik pemintalan kapas di Purwakarta.
Kemudian perseroan melakukan diversifikasi dan memperluas bisnis spun yarn dan menambah produksi pembuatan polyester filament yarns, polyester staple fibers PET resin, polyester chips, dan polyester filament fabrics untuk pasar global.
Pabrik tersebut berlokasi di Jawa Barat, yakni di Purwakarta, Campaka, dan Bandung. Indorama kemudian terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1990.
Saat ini, pemegang saham Indo-Rama terdiri atas PT Irama Investama 49 persen, Indorama Holdings (I) Pte Ltd 2 persen, HSBC-Fund Services Lynas Asia Fund 8,2 persen, dan publik 40,8 persen.
Sedangkan M & P adalah perusahaan migas Prancis yang sebagian besar sahamnya dibeli oleh PT Pertamina (Persero) baru-baru ini. Pertamina membeli saham M & P melalui anak usahanya, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), melalui Pacifico.
PIEP membeli 47.916.026 lembar saham M & P atau setara 24,53 persen dengan harga saham per lembar 4,2 euro plus o,5 euro.
Reporter : Ponco Sulaksono
Comments 1