• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Rabu, Oktober 29, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Konsep Blok Masela, Presdir Badak NGL: Teknologi Pengangkutan CNG Sudah Sangat Berkembang

by Eksplorasi.id
28 Maret 2016
in BERITA
1
Konsep Blok Masela, Presdir Badak NGL: Teknologi Pengangkutan CNG Sudah Sangat Berkembang

Ilustrasi CNG. (Foto: Istimewa)

0
SHARES
132
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Menanggapi bahwa konsep gas alam terkompresi (compressed natural gas/ CNG) dalam pengembangan Blok Masela tidak ekonomis dan secara teknis operasionalnya tidak gampang, Presiden Direktur PT Badan NGL Salis Aprilian berkomentar, bagi siapa yang ingin mempelajari lebih dalam tentang konsep CNG tersebut, termasuk teknologi pengapalannya, dapat browsing di internet.

“Berbagai teknologi pengangkutan CNG sudah sangat berkembang. Baik DNV maupun ABS sudah melakukan beberapa test standar safety. Hanya butuh first mover. PLN adalah salah satunya. Konsep desain yang ada antara lain dari Sea-NG coselle (www.coselle.com); EnerSea-VOTRANS; Trans Ocean Gas; Knutsen-PBG; TransCanada; IFP; Neptune, dll,” kata Salis kepada Eksplorasi.id di Jakarta, Mingggu (27/3).

Salis menjelaskan, kebanyakan desain kapal CNG tersebut dengan konsep cylinder tank (seperti yang dipesan PLN). Hanya Sea-NG yang mendesain kapal ini dengan coiled-tubing berdiameter 6 inchi sepanjang 21 km yang digulung dengan diameter 14 m hingga setinggi 3 m.

“Satu coselle ini mampu menampung 4,1 MMscf CNG pada tekanan 200-250 bar. Sehingga, jika ingin mengangkut hingga ratusan MMscf gas perlu puluhan coselle yang ditumpuk rapi dalam satu kapal besar,” jelas dia.

Dia menambahkan, dalam situsnya, SeaNG telah mengantongi uji kelayakan operasi dan safety dari ABS untuk kapal-kapal CNG ini. Desain kapasitas yang terbesar dapat mengangkut 531 MMscf, yakni kapal dengan jumlah coselle sebanyak 128 yang ditampung dalam kapal besar berdimensi panjang sekitar 278 m, lebar 48 m dan draft 10,5 m.

“Untuk Blok Masela, jika prediksi produksi gasnya 1,200 MMscfd, maka dapat dibangun fasilitas produksi secara bertahap sesuai dengan pembuktian proven reserve-nya. Dengan dimensi Lapangan Abadi lebih kurang 150 km × 50 km dapat dibagi dalam 3 center of production (3 FPSO) untuk memaksimalkan ultimate recovery-nya,” ujarnya.

Menurut Salis, masing-masing FPSO dapat didedikasikan untuk berbagai ukuran kapal seperti yang dikembangkan dalam ukuran 50 MMscf hingga 531 MMscf. Jika kita ambil contoh FPSO yang sekarang dibangun Eni untuk lapangan Jangkrik, terang dia, dengan kapasitas produksi 450 MMscfd, maka diperlukan 8 kapal CNG dengan kapasitas 450 MMscf untuk mengangkut gas dari Masela ke Bontang.

Kemudian, lanjut Salis, delapan kapal CNG tersebut untuk menjaga kontinuitas feed gas di kilang LNG, sehingga pada saat yang sama ada 1 kapal loading di FPSO Masela, 2 kapal berisi CNG berlayar menuju Badak LNG (yang jaraknya lebih kurang 2.500 km), 1 kapal unloading di Badak LNG, dan 2 kapal kosong beriringan menuju Masela.

Pada saat hampir selesai loading/unloading ada satu kapal yang sudah siap di sampingnya. Demkian seterusnya.Tapi, apakah gas Masela akan dijadikan LNG semua? Jika iya, maka perlu 24 kapal (3 x 8 kapal) yang hilir mudik di ‘tol laut’ mengangkut CNG dari 3 FPSO di Masela ke Bontang,” katanya.

Pendapat Salis, berdasarkan uraian sebelumnya, justru sebagian besar gas Masela adalah untuk domestik. Maka, jika demikian halnya, kapasitas kapal CNG yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan buyers domestik dapat disesuaikan ukuran dan jumlahnya. “Tentang biaya pembuatan kapal CNG ini dapat menggunakan produk dan galangan kapal dalam negeri dengan harga yang kompetitif,” terangnya.

Salis menerangkan, penyiapan pembangunan receiving CNG di pulau-pulau yang membutuhkan bahan bakar untuk pembangkit listrik, smelter dan bahan baku pupuk, serta pabrik petrokimia lainnya, dapat menyerap tenaga kerja dan mendorong pengembangan wilayah secara merata. “Industri maritim pun akan mengikutinya. Tol laut yang dicita-citakan Presiden akan segera terujud. Demikian tambahan keterangan dari saya,” jelasnya,

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman tidak sependapat dengan usulan Salis Aprilian terkait konsep CNG dalam pengembangan Blok Masela.

“Kesimpulannya, konsep FCNG tidak ekonomis dan secara teknis operasionalnya tidak gampang di Blok Masela, karena Kapal CNG-nya juga belum tersedia. Kalau pesan 65 unit kapal dikali USD 132 juta hasilnya USD 8,5 miliar sudah berapa besar investasinya. Belum lagi bikin instalasi dekompresi dan pelabuhan di Lokasi tujuannya. Kemudian, biaya operasi dan perawatan Kapal CNG pesanan PLN adalah USD 5 juta per tahun,” jelas Yusri.

Baca juga: http://eksplorasi.id/ceri-konsep-cng-yang-diusulkan-presdir-badak-ngl-untuk-blok-masela-tidak-ekonomis/

Komentar Yusri itu untuk menanggapi pendapat Salis tentang konsep hulu dan hilir dalam pengembangan gas Masela. Dalam konsep ini, Inpex dan Shell hanya berkewajiban mengeksploitasi gas dari dasar laut ke permukaan laut dengan menjual gas di well-head (setelah dimurnikan di FPSO – floating production storage and offloading).

Baca juga: http://eksplorasi.id/opini-menindaklanjuti-keputusan-presiden-tentang-blok-masela/

Lalu, meminta siapapun yang butuh gas, beli di sana. Inilah yang disebut berjualan gas dengan harga FOB (free on-board). Gas tersebut diambil dengan kapal-kapan CNG yang disewa dari BUMN (Pertamina, PAL, dll) atau swasta.

Eksplorasi | Ponco

Tags: Blok MaselaCERICNGFLNGOLNGSalis AprilianYusri Usman
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Pertama Kalinya Indonesia Jadi Tuan Rumah LNG

LNG Masela Berakhir dengan Keputusan Presiden

Comments 1

  1. Siswanto says:
    10 tahun ago

    Agak aneh, mau bikin LNG harus via CNG ?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Program 35 ribu MW, ESDM: Baru 3 Persen yang Beroperasi

Program 35 ribu MW, ESDM: Baru 3 Persen yang Beroperasi

8 tahun ago
Beli di Bawah ICP, TWU Belum Peroleh Pasokan Minyak dari Blok Cepu

DPR: Diduga Ada Penyalahgunaan soal Keberadaan Kilang TWU di Banyu Urip

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • PGN teken amandemen ke-4 atas pinjaman senilai Rp2,16 triliun dengan Saka Energi

    PGN teken amandemen ke-4 atas pinjaman senilai Rp2,16 triliun dengan Saka Energi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lembaga riset sebut optimalisasi blok besar bisa jadi andalan produksi migas nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina tambah jumlah penyaluran elpiji melon wilayah Solo Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bersumber dari PLTBm, PLN tambah pasokan listrik ramah lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Permata Bank Kantongi Laba Bersih Setelah Pajak Sebesar Rp2,9 Triliun 29 Oktober 2025
  • Laba Bersih Konsolidasi BTPN Syariah Tembus Rp945 Miliar Hingga Kuartal III 2025 29 Oktober 2025
  • Shaloom Razade Jadi Brand Ambassador REEF Indonesia 29 Oktober 2025
  • Perluas Peluang Karir Profesional Indonesia, Jobstreet Dukung UI Vocational Expo 2025 29 Oktober 2025
  • Perluas Portofolio Restoran, F&B ID Buka Gerai Baru 88 SEOUL di Living World Alam Sutera 29 Oktober 2025
  • Indonesia Eximbank dan Bank ICBC Indonesia Tandatangani Perjanjian Kredit Senilai USD250 Juta 29 Oktober 2025
  • Kesempatan Mendapatkan Tiket Gratis ke GIIAS Makassar 2025 29 Oktober 2025
  • Laporan WRI 2025: 7 dari 10 ‘Knowledge Workers’ di Indonesia Tidak Memiliki Hubungan yang Sehat dengan Pekerjaannya 28 Oktober 2025
  • Hari Ekonomi Kreatif Nasional 2025: Ekraf Jadi Mesin Pertumbuhan dan Daya Saing Global 28 Oktober 2025
  • Superbank Kantongi Laba Sebelum Pajak Sebesar Rp80,9 Miliar 28 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In