• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, September 8, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Posisi Baru di Pertamina, Ahmad Bambang Akan Jabat Posisi Wadirut?

by Eksplorasi.id
20 Oktober 2016
in BERITA
1
Juli 2016, Pertamina Jamin Harga BBM Tak Naik

Ahmad Bambang | Foto : Istimewa

0
SHARES
201
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Jajaran manajemen PT Pertamina (Persero) dikabarkan akan membentuk jabatan baru, yaitu posisi wakil direktur utama (wadirut).

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang | Foto : Istimewa
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang | Foto : Istimewa

Informasi adanya posisi baru tersebut diperoleh Eksplorasi.id dari sumber terpercaya yang enggan disebut namanya. “Info ini A1 (valid). Posisi wadirut diadakan ketika Dwi Soetjipto selaku dirut sedang ada di luar negeri,” kata sumber di Jakarta, Selasa (9/8).

Sumber mengungkapkan, adanya posisi wadirut itu kabarnya sudah disetujui oleh dewan komisaris. “Nama yang diajukan adalah Ahmad Bambang yang kini duduk sebagai direktur Pemasaran. Katanya minggu depan pelantikannya,” ungkap sumber.

Menurut sumber, jika jabatan wadirut itu jadi direalisasikan, maka hal itu bisa semakin menambah beban keuangan Pertamina, terutama terkait soal komponen gaji kepada jajaran direksi.

“Saat ini tujuh orang direksi di Pertamina saja sudah lumayan memakan biaya komponen gaji. Publik sudah tahu gaji direksi Pertamina itu besar-besar. Ini akan ditambah lagi dengan beban satu posisi baru,” jelas sumber.

Baca juga: http://eksplorasi.id/ahmad-bambang-akan-gantikan-dwi-soetjipto-sebagai-dirut-pertamina/

Saat ini posisi direksi Pertamina diisi oleh Dwi Soetjipto (dirut), Syamsu Alam (direktur Hulu), Yenni Andayani (direktur Gas, Energi Baru dan Terbarukan), Rachmad Hardadi (direktur Pengolahan), Ahmad Bambang (direktur Pemasaran), Arief Budiman (direktur Keuangan), dan Dwi Wahyu Daryoto (direktur SDM dan Umum).

Sejumlah komisaris yang coba dikonfirmasi oleh Eksplorasi.id belum memberikan jawaban, seperti Edwin Hidayat Abdullah dan Widhyawan Prawiraatmadja.

Pesan singkat SMS (short message service) yang dikirim via ponsel ke Edwin Hidayat hingga berita ini diturunkan belum dibalas.

Begitu pula dengan pesan whatsapp messenger yang dikirim ke Widhyawan Prawiraatmadja. Dia hanya menjawab, “Mohon maaf saya masih di pesawat. Besok di Jakarta kita bisa kontak-kontak lagi. Salam.”

Eksplorasi.id juga telah mengirim pesan serupa ke Syamsu Alam selaku direktur Hulu dan juru bicara Pertamina Wianda Pusponegoro apakah keduanya mengetahui perihal tersebut, namun keduanya hingga kini belum memberikan jawaban.

Kontroversi
Nama Ahmad Bambang belakangan ini memang sering diperbincangkan, dan kerap menimbulkan kontroversi. Belum lama ini, dia juga diisukan akan menggantikan posisi Dwi Soetjipto sebagai dirut.

Masuknya nama Ahmad Bambang ke bursa pengganti Dwi Soetjipto dikarenakan konon adanya ‘campur tangan’ dari Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno.

Nama Ahmad Bambang masuk karena diduga dia merupakan orang dekat dari Ari Hernanto Soemarno yang merupakan kakak kandung dari Rini Soemarno.

Ahmad Bambang beberapa waktu juga pernah diminta untuk dicopot oleh mantan Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri.

Pada medio Mei 2015, Faisal meminta Ahmad Bambang dicopot karena terkait persoalan kebijakan yang salah dan fatal menyangkut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Saya minta satu aja, Ahmad Bambang itu diganti karena sudah berkali melakukan banyak kesalahan yang fatal. Karena Itu sudah keterlaluan,” ujar Faisal di Jakarta, Minggu (17/5/2015).

Kemudian kasus lainnya, adanya temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Laporan Keuangan Pertamina tahun 2015 soal kelebihan pendapatan dari penjualan solar bersubsidi.

Versi BPK, kelebihan pendapatan disebabkan karena pemerintah menetapkan harga jual eceran solar bersubsidi lebih tinggi dari harga keekonomiannya. Sementara pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 1.000 per liter untuk bahan bakar jenis ini.

Kala itu, imbuh sumber, Ketua BPK Harry Azhar Aziz pernah berkomentar bahwa penetapan harga jual solar bersubsidi yang lebih tinggi dari harga dasar termasuk pajak membuat keuntungan Pertamina bertambah. Hal ini membuat Pertamina meraup keuntungan hingga Rp 3,1 triliun.

“Sampai saat ini, pemerintah masih belum menentukan status dana tersebut,” ujar Harry saat menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dalam Sidang Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/6).

Reporter : Aditya

Tags: Ahmad BambangWadirut Pertamina
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Gagal Paham soal Blok Masela, CERI Sarankan Amien Sunaryadi Segera Dicopot

Archanda Dikabarkan Akan Segera Copot Amien Sunaryadi

Comments 1

  1. Ping-balik: Rencana Perubahan Struktur di Pertamina, ‘Kudeta Merangkak’ Singkirkan Dwi Soetjipto? | Eksplorasi.id

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Harga BBM Turun, Jokowi Minta Tarif Transportasi harus Ikut Turun

Presiden Jokowi Berharap AKLI dan APEI Terlibat Proyek 35 Ribu MW

9 tahun ago
Permen Panas Bumi Diresmikan, Dirjen EBTKE: Upaya Melengkapi Aturan Main

Permen Panas Bumi Diresmikan, Dirjen EBTKE: Upaya Melengkapi Aturan Main

7 tahun ago

Sering Dibaca

  • Pengeboran Cahaya Baturaja di Oku Selatan Temukan Sumber Gas

    Pengeboran Cahaya Baturaja di Oku Selatan Temukan Sumber Gas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina Jajaki Potensi Minyak di Bumi Cendrawasih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sawit Mas Dilaporkan ke Polres Muaraenim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Donggi Senoro Didesak Umumkan Komponen Harga LNG ke Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Edena Luncurkan Platform STO untuk Memperdagangkan Kredit Karbon 7 September 2025
  • Periode 1-3 September 2025, Modal Asing Keluar Bersih dari Pasar Keuangan Domestik Sebesar Rp16,85 Triliun 7 September 2025
  • Fenomena 'September Effect', Investor Kripto Diminta Tetap Berinvestasi Secara Rasional 7 September 2025
  • Sukses Digelar, BCA Expo Bandung 2025 Tawarkan Promo Bunga Spesial KPR dan KKB Mulai 1,65% 4 September 2025
  • Hingga kuartal II-2025, ASLC Catat Pertumbuhan Pendapatan Sebesar 17,1 Persen 4 September 2025
  • Oversubscribed, Pasar Sambut Antusias Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan Pegadaian 3 September 2025
  • Gercep, Kementerian PU Pastikan Fasilitas Publik Segera Berfungsi Kembali 3 September 2025
  • INPP Kokohkan Komitmen Selesaikan Proyek Pembangunan Tepat Waktu 3 September 2025
  • Dorong Inovasi Digital Berbasis AI, Bosch dan Alibaba Group Perkuat Kemitraan Strategis 3 September 2025
  • Pemulihan Fasum Rusak Pasca Penyampaian Aspirasi Ditargetkan Selesai Dalam 6 Bulan 3 September 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In