Eksplorasi.id – Industri pertambangan termasuk batu bara sedang lesu, karena harga yang turun. Perusahaan terpaksa menurunkan produksi karena harga batu bara sudah tidak ekonomis, dan mengurangi pegawai.
Chairman Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Pandu P. Sjahrir, mengatakan dari 1 juta orang karyawan yang ada di industri pertambangan batu bara dalam negeri, sudah ada 40% yang dirumahkan.
“Kami ada 1 juta orang yang hidup dari industri tambang. Kurang lebih dari member kami ada 40% karyawan yang sudah dirumahkan,” jelasnya.
Jumlah pengurangan karyawan ini, ujar Pandu, akan bisa bertambah lagi dengan penurunan produksi batu bara yang terjadi.
“Kami asumsikan akan mungkin bisa 10-15% (pengurangan pegawai) lagi sesuai dengan penurunan produksi,” ujar Pandu.
Pada kesempatan itu Pandu mengatakan, produsi batu bara Indonesia pada tahun ini diprediksi akan turun 10-15% menjadi sekitar 350 juta ton. Dari 350 juta ton tersebut, sebanyak 80 juta ton untuk kebutuhan domestik dan sisanya diekspor. Ekspor yang jumlahnya 270 juta ton ini turun dari tahun lalu 310 juta ton.
“Domestiknya flat loh kalau tidak salah. Karena kita kan harus lihat angka domestik. Kalau domestik itu bergerak terus ke atas, artinya demand makin besar. Maka program 35 GW makin banyak. Tapi kalau misalnya flat berarti belum ada kan. Nah jadi kurang lebih segitu,” papar Pandu.
Eksplorasi | Detik | Yudo