Eksplorasi.id – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kirisis listrik di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan berakhir karena memiliki cadangan 30 persen pada akhir 2016.
Direktur Jenderal Ketenaga ListrikanKementerian ESDM, Jarman mengatakan, cadangan listrik mencapai 30 persen tersebut menjadi standar kelistrikan untuk masuk kategori aman. Lantaran, jika salah satu pembangkit bermasalah pasokan listrik dari pembangkit lain masih dapat memenuhi kebutuhan, sehingga pemadaman bisa dihindari.
“Kalau program-program berjalan margin cadangan 30 persen seperti Jawa,” ujar Jarman, Senin (25/4). Jarman mengungkapkan, cadangan tersebut berasal dari pembangkit yang telah selesai dibangun dan diadakan pada 2016, diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB) berkapasitas 2X25 Mega Watt (MW) yang sudah masuk dalam tahap uji coba jaringan, Mobile Power Plan berkapasitas 50 MW, Kapal Pembangkit Listrik berkapasitas 60 MW yang akan datang pada Agustus 2016.
Jarman melanjutkan, jika berbagai pembangkit tersebut telah beroperasi, maka ada tambahan pasokan listirk 110 MW. Saat ini beban puncak Lombok 209 MW, sedangkan pasokan listrik hanya 203 MW.
Eksplorasi | Liputan6 | Aditya