Eksplorasi.id – Prospek ekspor minyak sawit Indonesia di pasar dunia selama 2016 masih dibayangi dengan ketidakpastian di tengah kondisi perekonomian internasional yang lesu serta berkurangnya impor dari beberapa negara.
“Selain kondisi perekonomian dunia yang lesu, dampak adanya el nino juga ikut mempengaruhi produksi sawit nasional,” tutur Direktur Utama PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, Rimbun Situmorang, Rabu (11/5).
Menurutnya, akibat dampak el nino maka sampai dua tahun mendatang produksi minyak sawit akan turun 15-20 persen dan kondisi itu dialami hampir di semua perusahaan di Indonesia. Kondisi itu akan berbeda jika usia pohon sawit sudah berusia 10 tahun maka produksi tandan buah segar (TBS) akan turun, sebaliknya kalau usia pohon di bawah 10 tahun maka produksi TBS meningkat.
Melihat kondisi yang kurang menguntungkan tersebut, katanya, maka industri sawit jika ingin tetap bertahan maka harus melakukan efisiensi di berbagai bidang, seperti dengan menekan biaya produksi. Dia mengatakan industri sawit nasional ke depan juga masih terus menghadapi tantangan dengan masih gencarnya kampanye hitam yang dilakukan negara barat sebagai produsen minyak nabati melalui lembaga swadaya lokal dan asing.
Eksplorasi | Metrotvnews | Aditya