Eksplorasi.id – Akhirnya Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI menyepakati jumlah pelanggan listrik yang mendapatkan subsidi dari APBN 2017 sebanyak 23,15 juta. Penerima subsidi listrik ini adalah pelanggan 450 VA dan 900 VA.
Menurut Direktur Perencanaan PT PLN (Persero), Nicke Widyawati, pencabutan subsidi tidak akan dilakukan secara tiba-tiba. “Kenaikan tarif dilakukan secara bertahap agar daya beli masyarakat tidak terpukul,” ujarnya belum lama ini di Jakarta.
Untuk itu, tambahnya, Pemerintah telah menyiapkan skema kenaikan tarif listrik. Untuk pelanggan 450 VA, kenaikan dilakukan bertahap 4 kali selama setahun. Sedangkan untuk pelanggan 900 VA, dilakukan bertahap 3 kali dalam setahun.
“Sudah ada (skema kenaikan), disiapkan pemerintah, ada bulan-bulannya. Kalau yang 450 VA dilakukan secara bertahap 4 kali. Kalau yang 900 VA bertahap sampai 3 kali,” tuturnya.
Nicke mengungkapkan, saat ini pekerjaan rumah pemerintah dan PLN di sisa tahun ini adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, meyakinkan masyarakat bahwa subsidi harus tepat sasaran pada masyarakat miskin. “Harus segera dilakukan sosialisasi,” cetusnya.
Sebagai informasi, dalam rapat di Banggar DPR diputuskan, yang layak menikmati listrik 450 VA sebanyak 19,1 juta pelanggan PLN dari 22,8 juta pelanggan. Sedangkan yang layak menikmati listrik 900 VA sebanyak 4,05 juta pelanggan PLN dari 22,3 juta pelanggan.
Itu artinya, pencabutan subsidi tahun depan tidak hanya dikenakan terhadap 18 juta pelanggan 900 VA saja, melainkan juga terhadap 3,7 juta juta pelanggan 450 VA. Penerima subsidi ini merupakan hasil verifikasi dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Menurut TNP2K, hanya 23,15 juta pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA yang layak disubsidi. Sisanya dinilai bukan termasuk golongan masyarakat miskin, tidak layak disubsidi.
Sumber: Energi