Eksplorasi.id.Pemerintah mendukung rencana Pertamina untuk berinvestasi lebih awal di Blok Mahakam. Kementerian ESDM khawatir pengurangan investasi Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation di Blok Mahakam berpengaruh terhadap target lifting migas.
Dirjen Migas Kementerian ESDM I.G.N. Wiratmaja Puja menilai, investasi Pertamina dibutuhkan untuk menjaga produksi Blok Mahakam tidak anjlok ketika diserahkan pada akhir 2017.
Jika pengeboran dilakukan sekarang, produksi migas nasional pada 2017 diharapkan tetap terjaga. Menurut Wirat, investasi yang dilakukan Pertamina tidak melanggar hukum.
Alasannya, Total tetap menjadi kontraktor bagi hasil sampai berakhirnya kontrak pada Desember 2017. ’’Supaya tidak melanggar kontrak dengan SKK Migas, yang mengerjakan tetap Total,’’ jelasnya.
Usulan itu sudah disampaikan pemerintah dan Pertamina kepada Total. Perusahaan migas asal Perancis tersebut mengaku tidak keberatan sepanjang tidak melanggar hukum.
Terbukanya pintu membuat Kementerian ESDM berharap Pertamina bisa dilibatkan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (Work Program and Budget/WP&B) Blok Mahakam.
Dengan demikian, Pertamina bisa mengetahui apa saja yang perlu diinvestasikan pada 2017. Kementerian siap untuk mendukung dengan penerbitan regulasi. Yang penting, produksi bisa terus berjalan dan proses transisi berjalan smooth.
’’Mereka diskusi bersama. Mana yang akan dikerjakan Total, namun dibiayai Pertamina,’’ ujarnya.
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto sempat mengeluhkan sulitnya berinvestasi sejak dini ke Blok Mahakam. Padahal, investasi lebih awal diperlukan agar produksi gas 1,74 miliar kaki kubik per hari (bcfd) serta minyak dan kondensat 65.500 barel per hari (bph) tidak turun.
Pertamina juga telah menyiapkan dana USD 2,5 miliar atau Rp 32 triliun untuk kegiatan eksplorasi di Blok Mahakam.
Eksplorasi | Dian | Source