Eksplorasi.id – Amerika Serikat menyatakan kesiapannya untuk mendorong pengembangan Energi Baru Tebarukan (EBT) di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat yang berkunjung ke Indonesia.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake mengatakan, dari total 75 perusahaan yang tergabung dalam US power working group, 24 perusahaan diantaranya akan berkunjung ke Indonesia minggu ini.
“Terimakasih pada Sudirman Said (Menteri ESDM) yang sudah menerima saya beserta delegasi, jadi seperti dikatakan bapak menteri, ada US power working group yang terdiri 75 perusahaan AS, 24 diantaranya baru datang berkunjung minggu ini,” ungkap Robert di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (18/5).
Robert menuturkan, seluruh perusahaan yang dibawanya ini dapat dimanfaatkan untuk bekerjasama dalam pengembangan energi di Indonesia, diantaranya perusahaan kelistrikan, perusahaan EBT, perusahaan jasa keuangan, dll.
“Dan mereka terdiri dari perusahaan yang mencakup semua spektrum energi mulai dari perusahaan Independen besar dan sebagai perusahaan listrik, perusahaan kecil juga yang bergerak di bidang energi terbarukan, dan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dan perusahaan yang mendukung mekanisme listrik atau energi agar lebih efisien,” tuturnya.
Sementra itu dorongan Amerika ini sudah lama didapatkan Indonesia. Terbukti, sejumlah proyek kelistrikan sebelumnya sudah menggunakan jasa perusahaan asal Amerika. Sehingga dalam hal ini Robert meyakini, untuk Program 35.000 Mega Watt (MW) perusahaan-perusahaan asal Amerika ini mampu diajak bekerjasama kembali.
“Banyaknya perusahaan ini merefleksikan betapa besarnya keinginan Amerika Serikat untuk mendukung tujuan yang sangat ambisius dari Presiden Joko widodo dan juga Bapak Menteri Sudirman Said untuk mencapai proyek 35.000 MW. Banyak proyek awal yang dimulai dan itu proyek dari perusahaan dari Amerika, seperti proyek 100 Mw di Gorontalo didukung oleh empat turbin dari GE,” tuturnya.
Dirinya juga menyebut, beberapa perusahaan EBT Amerika yang telah menjalin kerja sama lebih dulu juga sudah menunjukkan progresnya. Bahkan beberapa proyek sudah merampungkan tahap kontraknya.
“Kita juga ada yang bergerak di energi terbarukan yang baru saja membangun dari energi angin yang ada di Indonesia. Kita sudah ada proyek yang sudah dirampungkan tahap kontraknya, jadi kita sudah mencapai kemajuan-kemajuan yang cukup baik,” jelasnya.
Eksplorasi | Aditya | Antara