• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Jumat, Juni 20, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home PLTP

Menteri Jonan: Risiko Bisnis Panas Bumi Lebih Kecil Dibanding Penerbangan

by Eksplorasi.id
2 Maret 2017
in PLTP
0
Ini Dia Profil Menteri Kelahiran Singapura yang Menjabat sebagai Menteri ESDM

Ignasius Jonan | Foto : Istimewa

0
SHARES
64
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Ignasius Jonan | Foto : Istimewa
Ignasius Jonan | Foto : Istimewa

Eksplorasi.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan agar potensi energi panas bumi di Indonesia digenjot.

Hal itu dikatakan Jonan dalam pidatonya, Kamis (2/3), saat membuka Diskusi Strategi Pencapaian Target Energi Baru Terbarukan 23% di Jakarta.

Jonan mengatakan, dari total potensi panas bumi di seluruh Indonesia yang mencapai 29 ribu MW, baru 1.400 MW atau 0,5 persen saja yang sudah dimanfaatkan.

“Salah satu kendala yang disebut-sebut menghambat pengembangan panas bumi adalah risikonya yang tinggi dan biaya investasinya yang mahal,” kata dia.

Penjelasan Jonan, mirip dengan bisnis migas, pengembang panas bumi bisa kehilangan jutaan dolar jika eksplorasi gagal menemukan uap panas bumi. Namun, bila pengeboran berhasil menemukan cadangan panas bumi, risiko yang dihadapi sesudah itu relatif kecil.

Dia menambahkan, meskipun berisiko besar, dirinya meminta para pengusaha panas bumi dan energi baru terbarukan (EBT) lainnya tak membesar-besarkan masalah itu.

“Masih banyak bisnis lain yang lebih berisiko dan para pelaku bisnisnya tak ribut soal risiko itu, misalnya bisnis penerbangan,” jelas dia.

Jonan lalu mencontohkan bisnis Air Asia rugi sangat besar ketika salah satu pesawatnya jatuh di Selat Karimata dan menewaskan seluruh awak maupun penumpang.

“Kerugian terus berlanjut karena penjualan tiket jatuh sampai 24 persen. Sampai hari ini, Air Asia belum bisa benar-benar bangkit setelah kecelakaan di Selat Karimata akhir 2015,” ujar dia.

Penjelasan Jonan, laba yang diperoleh maskapai penerbangan relatif kecil meski bisnisnya berisiko tinggi. Setelah dipotong pajak, keuntungan yang didapat maskapai penerbangan tak lebih dari lima persen.

“Biaya investasinya juga besar untuk membeli pesawat-pesawat baru, yang belum tentu bakal mendapatkan pasar. Pengusaha EBT jangan terlalu banyak mengeluhkan risiko dan meminta insentif-insentif atau feed in tariff tinggi dengan alasan biaya investasi dan risiko besar,” katanya.

Komentar Jonan, banyak bisnis lain yang juga berisiko tinggi, butuh modal investasi besar, tapi tidak mengeluh dan menuntut berbagai insentif dari pemerintah.

Misalnya, maskapai penerbangan hanya memeroleh net margin lima persen sebelum pajak, setelah pajak menjadi sekitar tiga persen.

“Makanya untuk menaikkan net margin satu persen saja, mereka jualan arloji, boneka di pesawat. Kalau maskapai beli pesawat baru, tahu enggak nanti berapa yang naik? Enggak ada yang tahu, Pak,” ujarnya.

Menurut Jonan, risiko besar di bisnis panas bumi dan EBT pada umumnya hanya di awal saja. Misalnya untuk panas bumi, risiko terbesarnya saat eksplorasi.

“Setelah menjual listrik ke PLN, pengusaha EBT hanya menghadapi risiko yang kecil. Beda misalnya dengan bisnis hotel, yang risikonya seumur operasi hotel itu,” jelasnya.

Reporter : Samsul

Tags: headlineIgnasius Jonanpanas bumiRisiko
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Harga ICP dan Nilai Tukar Rupiah Stabil, Tarif Listrik 12 Golongan Ikuti Mekanisme TA

Wow...Di Wilayah Ini Biaya Pasang Listrik Per Rumah Bisa Sampai Rp 150 Juta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Dibutuhkan untuk Percepat Pertumbuhan Ekonomi

Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Dibutuhkan untuk Percepat Pertumbuhan Ekonomi

9 tahun ago
Didukung Suara Rakyat Keputusan Pembangunan Kilang Onshore

Didukung Suara Rakyat Keputusan Pembangunan Kilang Onshore

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Pertamina Mulai Terapkan NGS di Terminal BBM Palembang

    Pertamina Mulai Terapkan NGS di Terminal BBM Palembang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tim Ahli: Tidak Ada Kekurangan Volume Proyek Jargas Wajo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Biji Kamandrah Diprediksi Jadi Energi Alternatif Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Pemasok Solar Bercampur Air Laut ke Pertamina Milik Wilmar Group?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aramco Vs Rosneft, Kemenangan ‘Geng Solo’ Melawan ‘Geng Jogja’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In