Eksplorasi.id – Mudik menjelang Lebaran memang peristiwa yang tidak biasa, karena melibatkan mobilisasi puluhan juta orang pada saat yang hampir bersamaan.
Sebagai BUMN yang bertanggung jawab menangani ‘asupan kendaraan’ agar bisa berjalan lancar, PT Pertamina (Persero) menanganinya juga tidak dengan cara-cara yang biasa.
Meskipun mudik sudah menjadi agenda tahunan di Indonesia, namun persiapan tetap harus dilakukan dengan sangat cermat, termasuk ketersediaan BBM untuk kendaraan pemudik.
Salah perhitungan sedikit, bisa berakibat fatal yang membuat jutaan pemudik kehabisan bahan bakar. Tak ingin hal buruk terjadi, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik memutuskan untuk memimpin langsung Tim Satgas Lebaran Pertamina pada tahun ini.
Dia ingin memastikan bahwa penyaluran BBM berjalan dengan aman dan lancar. Perlu diketahui, persiapan Pertamina untuk menyediakan BBM jelang mudik sebetulnya sudah dilakukan sejak jauh hari, dimulai dari memperkuat stok BBM.
Namun, meningkatkan stok BBM bukan sekedar menambah jumlah BBM saja, tapi juga melibatkan pengaturan puluhan kapal tanker, baik yang membawa suplai dari kilang domestik maupun impor.
Awak buah kapal (ABK) Pertamina pun dengan sigap mengantarkan BBM tersebut agar ketahanan stok bisa terjaga sebelum musim mudik.
Pengaturan suplai tersebut merupakan kerja sama tim Integrated Supply Chain (ISC) dengan tim Shipping Pertamina. Di sisi lain, tim Supply & Distribution juga memastikan fasilitas penerimaan, penyimpanan dan penyaluran siap menerima suplai tambahan tersebut.
Secara total, ada 114 terminal BBM dan 4.169 mobil tangki di seluruh Indonesia yang disiapkan untuk mendistribusikan BBM selama musim mudik.
Guna memperlancar kondisi di masyarakat, sebanyak 6.828 SPBU juga siaga dalam kondisi prima. Bahkan, untuk memperkuat kesiapan menjelang mudik, Pertamina juga membangun 50 Kiosk Pertamax di lima wilayah operasi yang berada di jalur utama mudik lebaran.
Perseroan pun menyediaakan 83 motor pada kondisi darurat untuk mendekatkan BBM kemasan kepada konsumen, di mana masing-masing 29 motor di Kiosk, 53 motor ditempatkan di SPBU dan satu motor siaga di Pelabuhan Merak.
Selain itu, di wilayah yang rawan kemacetan dan tol fungsional yang belum tersedia rest area, sebanyak sembilan mobil tanki dispenser bersama petugas disiagakan.
Sebagai layanan tambahan, Pertamina menyediakan Serambi Pertamax di 10 SPBU sebagai tempat beristirahat gratis bagi pemudik.
Siap Siaga
Saat puncak mudik yang jatuh pada H-2 Lebaran, seluruh armada mobil dan motor serta petugas sudah siap siaga membantu pemudik. Misalnya di Tol Cipali KM 102, petugas motor dikawal polisi meliuk di jalur lambat, menerobos jalan tol untuk memenuhi kebutuhan BBM bagi para pemudik yang tak mampu menjangkau SPBU terdekat dengan produk BBM kemasan.
Tak hanya itu, Pertamina juga menyiagakan petugas dan armada untuk dalam kondisi darurat berupa motor Satgas untuk mengantar BBM kemasan serta mobil tanki dispenser di jalur kemacetan dan tol fungsional.
Lalu, Pertamina juga berkoordinasi dengan pihak yang berwenang untuk menjaga dan mengawal mobil tanki atau motor yang mengantar BBM. Hal tersebut sangat membantu seperti yang terjadi di Tol Cipali, di mana sejumlah kendaraan kehabisan bahan bakar. Motor Satgas yang membawa BBM dengan lincah menembus antrian panjang mobil dengan sistem contra flow dikawal oleh kepolisian.
Bukan hanya petugas motor, GM Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Bagian Barat Muhammad Irfan dan GM MOR IV Jawa Bagian Tengah & DIY Ibnu Chouldum, yang mengomandoi penyaluran BBM di titik termacet pulau Jawa ini turun langsung ke lapangan untuk melayani pembelian BBM kemasan.
Bersama Tim Satgas, setiap hari para komandan wilayah ini memantau pasokan BBM serta mematangkan skenario antisipasi bila terjadi kondisi darurat. Termasuk menyediakan layanan pemeriksaan untuk AMT.
Pos kesehatan itu untuk memastikan para sopir dalam kondisi yang fit dalam pendistribusian BBM “Mereka bekerja bukan hanya di belakang meja, tetapi langsung mengulur tangan membantu masyarakat,” kata Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar.
Melalui dedikasi tinggi dan kerja tak kenal lelah dari seluruh lini operasi Pertamina untuk mendistribusikan BBM selama mudik Lebaran, tak ada SPBU yang mengalami kelangkaan BBM.
“Terima kasih atas semua upaya melayani masyarakat, khususnya di masa operasi Idul Fitri 1438 H,” kata Menteri ESDM Ignasius Jonan, saat mengunjungi Terminal BBM Panjang, Lampung, Sabtu (1/7).
Konsumsi Melonjak
Sekedar informasi, Pertamina telah mendistribusikan BBM kepada pemudik dari H-15 hingga H+9 lebaran 2017. Penjualan BBM kemasan mendapat respon positif dari pemudik.
Hal ini terlihat dari realisasi penjualan hingga hari terakhir pada 2 Juli 2017, di mana penjualan Pertamax kemasan mencapai 205 kiloliter (kl), Dexlite 8,8 kl, Pertamina Dex 18,6 kl, dan penjualan Pertamax melalui mobil dispenser mencapai 130 kl.
Mudik lebaran 2017 juga mencatat perubahan positif konsumen, produk BBM baru non subsidi menjadi favorit pemudik untuk memenuhi BBM bagi kendaraannya.
Hal ini terlihat pada penjualan Pertalite yang melonjak tajam, hingga naik 111 persen dibandingkan pada 2016, Pertamax naik 31 persen, Dexlite naik 261 persen, serta Pertamina Dex naik 44 persen.
Kenaikan penyaluran BBM ini sudah direncanakan dengan baik sehingga tidak ada kekurangan di masyarakat. Sejumlah pihak pun mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan Pertamina seperti menteri ESDM, kepolisian, dan masyarakat umum. Sukses untuk Pertamina!
Reporter : HY