Eksplorasi.id – Wajah 128 petani di Kampung Panyingkiran, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat tampak berseri-seri.
Setelah bergelut selama empat bulan, berpeluh menabur benih dan merawat tanaman kentang di lahan seluas 76 hektare (ha), kini saatnya ‘pahlawan’ pangan di Kabupaten Garut itu bersuka ria.
Hari ini (Kamis, 19/10), mereka melakukan panen raya kentang bersama Kepala Dinas Pertanian Garut Beni Ypga G, Vice President CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero) Agus Mashud, dan GM PGE Area Kamojang Wawan Darmawan.
Para petani tersebut merupakan mitra binaan Corporate Social Responsibility & SMEPP (Small Medium Enterprise Partnership Program) Pertamina Area Jawa Bagian Barat.
Hasil panen raya kentang tahun ini sangat menggembirakan. Panen yang bergulir sejak September lalu hingga Januari 2018 mendatang, menghasilkan lebih dari 1.000 ton.
Hasil panen melimpah tidak lepas dari program kemitraan Pertamina yang menyuntik bantuan modal usaha. Petani diberikan pinjaman dengan metode bayar panen (Yarnen) selama enam bulan dan bergulir selama jangka waktu tiga tahun.
Agus Mashud mengatakan, sejak 30 Mei 2017, Pertamina telah menyalurkan bantuan modal usaha melalui program kemitraan sejumlah Rp 7,4 miliar kepada kelompok petani kentang di Garut.
“Dana kemitraan telah disalurkan kepada petani melalui koperasi yang mengawasi penyaluran dana, mendampingi petani sekaligus menampung hasil panen kentang,” kata dia.
Agus menambahkan, panen raya ini adalah hasil dari musim tanam pada Mei 2017. Menurut dia, pihaknya bersyukur hasil panen sangat menggembirakan.
“Hasil yang dicapai lebih dari 1.000 ton kentang, menjadi tolok ukur keberhasilan program-program kemitraan yang kami gulirkan dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat khususnya petani,” ujar dia.
Penjelasan Agus, mitra yang digandeng Pertamina di Garut adalah koperasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) ‘Mustika Hutan’. Koperasi ini awalnya menaungi perambah hutan. Kemudian berkembang menaungi beberapa petani tanaman gunung yang ada di Garut.
Selain membina petani dalam produksi, Koperasi LMDH ini pula yang akan menampung hasil panen para petani, dan membelinya dengan harga yang layak.
“Kami berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kentang yang selama ini selalu dibayangi dengan jeratan rentenir, dan tengkulak karena kesulitan mengakses pinjaman modal lunak,” jelas Agus.
Program kemitraan Pertamina dengan menggandeng sektor pertanian dan perikanan sudah digulirkan di beberapa wilayah. Selain di Garut, Pertamina juga menyalurkan modal usaha kepada 3.400 petani tebu di wilayah sekitar pabrik gula PTPN XI di Jawa Timur.
Kemudian, bantuan modal usaha kepada 300 petani kopi di wilayah penggilingan kopi PTPN XII di Jawa Timur, serta menggulirkan bantuan bagi nelayan di Banten untuk mendorong peningkatan kemampuan teknis, bantuan alat tangkap ikan, sekaligus membantu akses pemasaran konsumen besar.
Reporter : Sam