• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Rabu, Oktober 29, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Inbreng Aset, Syarat ‘Joint Venture’ Saudi Aramco untuk Kilang Cilacap

by Eksplorasi.id
2 November 2017
in BERITA
0
Inbreng Aset, Syarat ‘Joint Venture’ Saudi Aramco untuk Kilang Cilacap

Foto: Ist

0
SHARES
91
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Foto: Ist

Eksplorasi.id – Perusahaan minyak Saudi Aramco meminta persyaratan dalam pembentukan perusahaan patungan atau joint venture (JV) pembangunan ‘Refinery Development Master Plan’ (RDMP) kepada PT Pertamina (Persero).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pertemuan dengan Arab Saudi pekan lalu salah satunya membahas mengenai progres kemajuan pembangunan kilang Cilacap.

Saat ini yang menjadi kendala dalam pembangunan kilang Cilacap adalah inbreng aset dalam pembentukan JV. Saudi Aramco mensyaratkan untuk dilakukannya inbreng aset sebelum pembentukan JV. Sementara untuk inbreng aset harus melalui beberapa persetujuan, di antaranya komisaris Pertamina.

Arcandra menjelaskan, kilang Cilacap masalahnya ada di inbreng aset. “Inbreng aset ini perlu persetujuan komisaris dan juga perlu persetujuan-persetujuan lain yang dibutuhkan agar aset tersebut bisa inbreng-kan dalam JV nya. Ini persyaratan yang diminta oleh Saudi Aramco sebelum mulai JV,” ujarnya, Kamis (02/11).

Menurutnya, pembentukan JV dalam pembangunan kilang Cilacap ini dilakukan karena mengetahui kondisi keuangan Pertamina yang tidak terlalu baik. Sehingga partisipasi Pertamina dalam kilang Cilacap nanti akan sesuai dengan porsi pembagian saham. “JV memang tidak sepenuhnya Pertamina. Untuk itu tujuannya. Sesuai dengan share-nya. Kan tidak mampu Pertamina,” ucap Arcandra.

Arcandra menambahkan, pembentukan JV ini normal dilakukan untuk bisnis migas. Sebab, risiko dalam berbisnis sektor migas sangat besar. Sehingga diperlukan partner untuk membagi atas risiko-risiko tersebut.

“Harus berbagi risiko. Share itu sesuatu, mana ada project di dunia ini pasti dia sharing dengan yang lain. Exxon dengan Chevron, Chevron dengan Connoco Philips. Aramco dengan siapa. Ini salah satunya untuk sharing risiko,” tegasnya.

Di sisi lain, lanjut Arcandra, terkait waktu pembentukan JV, Arcandra mengatakan, pemerintah akan mengupayakan agar JV antara Pertamina dan Saudi Aramco cepat terbentuk agar peta jalan (road map) pembangunan kilang di Indonesia tetap berjalan sesuai rencana.

“Yang pastinya khusus Cilacap saya tidak bisa pastikan. Tapi kalau yang jelas, mengganggu atau tidak, ini akan memakan waktu sedikit,” katanya.

Dalam pembentukan JV, Pertamina telah menyiapkan pendanaan yakni sekitar USD5,5 miliar. Proyek Kilang Cilacap direncanakan akan memiliki kapasitas sebesar 370 ribu barel per hari (bph). Mulanya, kilang ini ditargetkan bisa produksi lebih cepat pada 2021, namun mundur menjadi 2023. (SAM)

Tags: Arcandra TaharESDMheadlineInbreng AsetKilang CilacapSaudi Aramco
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Miris, Sektor Migas Hanya Sumbang 7 Persen ke Negara

Miris, Sektor Migas Hanya Sumbang 7 Persen ke Negara

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Pemkab Aceh Barat Akan Tertibkan Tambang Emas Ilegal

Dirjen Minerba: Ada 4.000 Izin Tambang ‘Abal-abal’

9 tahun ago
Sudirman Said: Pemerintah Genjot Pengembangan Energi Terbarukan

Pengembangan Energi Terbarukan Butuh Komitmen Pemerintah

10 tahun ago

Sering Dibaca

  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PGN teken amandemen ke-4 atas pinjaman senilai Rp2,16 triliun dengan Saka Energi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bersumber dari PLTBm, PLN tambah pasokan listrik ramah lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PBNU siap kelola konsesi tambang batu bara seluas 26 ribu hektare di Kaltim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setelah setujui POD lapangan Geng North dan Gehem, Kementerian ESDM bidik blok Andaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Laporan WRI 2025: 7 dari 10 ‘Knowledge Workers’ di Indonesia Tidak Memiliki Hubungan yang Sehat dengan Pekerjaannya 28 Oktober 2025
  • Hari Ekonomi Kreatif Nasional 2025: Ekraf Jadi Mesin Pertumbuhan dan Daya Saing Global 28 Oktober 2025
  • Superbank Kantongi Laba Sebelum Pajak Sebesar Rp80,9 Miliar 28 Oktober 2025
  • Bank Sumut Raih Penghargaan Kategori Tingkat Keterhunian Tertinggi 2025 dari BP Tapera 28 Oktober 2025
  • Transaksi Layanan Digital Bank Mandiri Tembus Rp3.220 Triliun 28 Oktober 2025
  • Prapenjualan BSD Naik 4% di Kuartal III/2025 28 Oktober 2025
  • Asuransi Sinar Mas Tandatangani MoU dengan BASE untuk Energy Saving Insurance (ESI) di Indonesia 28 Oktober 2025
  • Bisnis Harus Waspada Terhadap Skema Serangan SEO 28 Oktober 2025
  • PT Sararna Multi Infrastruktur Gandeng Bank Mandiri Salurkan Kredit Sindikasi Rp4 Triliun kepada Hutama Karya 28 Oktober 2025
  • Kolaborasi Allianz Life Indonesia dan Maybank Indonesia Hadirkan MyProtection Simple di Aplikasi M2U ID 28 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In