EKSPLORASI.id – Kementerian ESDM mencatat program 35 ribu Megawatt (MW) yang sudah berhasil beroperasi secara komersil (Commercial Operation Date/COD) sebesar 3% atau 1.061 Megawatt (MW) hingga akhir 2017.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Andy N Sommeng mengatakan, secara keseluruhan proyek tersebut sudah berjalan 82% dengan rincian COD sebesar 1.061 MW, konstruksi sebesar 16.992 MW.
Kemudian proyek yang sudah masuk dalam tahap perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) sebanyak 12.726 MW, pengadaan sebanyak 2.790 MW, dan perencanaan sebanyak 2.228 MW. “Jadi 35 ribu MW itu program pembangunan infrastruktur multiyears,” ucap Andy, Rabu (10/01).
Meski ada pergeseran target pada proyek tersebut semula ditargetkan selesai pada 2019 menjadi 2024, lanjut Andy, sebagian besar proyek 35 ribu MW sudah masuk tahap konstruksi. Semua urusan administrasi, pengadaan, dan perencanaan sudah diselesaikan. Sehingga pemerintah optimistis proyek ini pasti akan selesai.
“Semua administrasi sudah, dan sisanya tinggal sama konstruksi, jadi perencanaan dan pengadaan juga sudah. Jadi (pembangunan 35 ribu MW) kita lihat in line dengan kebutuhan juga,” jelas Andy.
Selain proyek pembangunan pembangkit dalam program 35 ribu MW, berdasarkan data PT PLN (Persero) ada juga kemajuan dari pembangunan transmisi dan gardu induk.
Sampai dengan November 2017, proyek transmisi yang sudah beroperasi sebanyak 8.004 Kilometer Sirkuit (Kms). Kemudian transmisi yang sudah konstruksi sebanyak 18.543 Kms dan transmisi yang masuk tahap pra-konstruksi sebanyak 20.273 Kms.
Kemudian untuk kemajuan proyek pengadaan gardu induk, PLN mencatat hingga November 2017 30.758 Mega Volt Ampere (MVA) sudah beroperasi, 31.889 MVA sudah masuk tahap konstruksi, dan 46.552 MVA pra -konstruksi. (SAM)