• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Kamis, Oktober 30, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Pertagas Komit Selamatkan Surili dari Kepunahan

by Aloysius Diaz Aditya
22 Maret 2016
in BERITA
0
Pertagas Komit Selamatkan Surili dari Kepunahan

Kerjasama (Foto: Istimewa)

0
SHARES
114
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Komitmen PT Pertamina Gas (Pertagas) untuk terus mengembangkan bisnis energi yang bersih dan ramah lingkungan bakal diikuti dengan dukungan penuh program konservasi dan penyelamatan satwa langka dilindungi yang hampir punah.

Hal itu dibuktikan anak peru­sahaan PT Pertamina (Persero) ini dengan ditanda-tanganinya Perjanjian Kerjasama Konservasi Primata Endemik Jawa Barat oleh Presiden Direktur PT Pertamina Gas, Hendra Jaya dan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jabar), Sylvana Ratina, di Bandung, pada (4/3).

Dibalut perjanjian tahap awal selama 5 tahun, rencananya Pertagas akan mem­bangun dan mengelola Pusat Rehabilitasi Satwa (PRS) di salah satu lokasi area operasinya di West Java Area, yakni Distrik Cilamaya, Karawang. “Kami ingin ber­kontribusi dalam upaya pe­lestarian Surili dan Primata Endemik Jawa Barat lainnya melalui dukungan terhadap upaya-upaya konservasi in-situ dan ex-situ,” ujar Hendra seperti yang dilansir situs resmi pertamina.

Pilihan Surili (Presbytis comata) bukanlah tanpa alasan. Satwa yang dikenal sebagai primata yang sensitif dan pemalu ini termasuk 25 jenis satwa prioritas untuk upaya konservasi oleh Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK sejak tahun 2015. “Surili juga merupakan satwa khas (endemik) Jawa Barat,” ujar Hendra. Dengan alasan itu pula, lokasi PRS pun ditempatkan di area operasi Pertagas yang berada di wilayah Jawa Barat.

Alasan lain, menurut Hendra, sejak tahun 2014, badan dunia untuk perlindungan alam IUCN (International Union for Conservation of Nature) pun telah memasukkan Surili dalam dafar satwa katagori terancam punah (endangered) karena populasinya di habitat alam terus berkurang. Menurut hasil kajian lapangan yang dipublish IUCN tahun 1999, populasi alami Surili perkirakan tidak lebih dari 2.500 ekor.

Masih menurut Hendra, pihaknya akan segera mem­bangun PRS dan diharapkan bisa rampung di pertengahan tahun ini juga. “Setelah itu akan langsung difungsikan untuk menampung satwa sebelum nantinya dilepasliarkan,” ujarnya. Rencananya selain Surili, terdapat 2 satwa lainnya dari kelompok Primata Endemik Jawa Barat yang bisa tinggal sementara di PRS tersebut, yakni Lutung Jawa dan Owa Jawa.

Nantinya PRS tersebut akan menampung dan me­rehabilitasi satwa Primata dari hasil penyitaan oleh BBKSDA Jawa Barat, atau BKSDA lainnya di Indonesia yang mempunyai sitaan jenis-jenis primata tersebut dan juga dari penyerahan sukarela oleh masyarakat yang memelihara.

Kepala Balai Besar KSDA Jabar, Sylvana Ratina menyambut baik niatan PT Pertagas untuk membangun PRS. “Saya senang sekali, ada perusahaan yang ingin berpartisipasi dalam konservasi satwa yang hampir punah,” ujarnya. Ia juga mengapresiasi satwa yang dipilih untuk dikonservasikan. “Karena perdagangan dan eksploitasi Satwa Primata Jawa Barat di alam makin marak, termasuk Surili di dalamnya,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut.

Sylvana meyakini komitmen Pertagas dalam program konservasi ini sudah tidak perlu diragukan lagi. “Nama besar Pertagas sudah jadi jaminannya,” ujarnya. Ia berharap akan banyak perusahaan yang mencontoh Pertagas untuk membuat program serupa sebagai bentuk kepedulian akan program pemerintah, khususnya konservasi satwa yang terancam punah.

Surili mempunyai bentuk dan ukuran tubuh berkisar antara 42-61 cm. Secara proporsional ekor Surili umumnya lebih panjang dari pada panjang badan yaitu berkisar antara 50-85 cm. Berat tubuh surili dewasa rata-rata antara 5-8 kg dan memiliki warna tubuh keabuan pada bagian belakang (dorsal), putih pada bagian depan (ventral) dan jambul berwarna abu gelap. Bayi Surili yang baru lahir umumnya berwarna putih terang seperti kapas dan akan berangsur berubah keabuan seiring bertambahnya umur. Wajah Surili termasuk cantik dengan warna pipi gelap serta bibir yang kemerahan.

Surili tersebar di 34 blok kawasan hutan di Jawa Barat mulai dari kawasan hutan dataran rendah sampai pada kawasan hutan pegunungan hingga ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Namun saat ini dengan semakin berkurangnya kawasan hutan di Pulau Jawa, kemungkinan besar populasi Surili di alam pun telah hilang dari beberapa kawasan se­baran tersebut.

Eksplorasi | Kompas | Aditya

Tags: pertagas
Aloysius Diaz Aditya

Aloysius Diaz Aditya

Next Post
Industri Keramik Tunggu Penurunan Harga Gas

Industri Keramik Tunggu Penurunan Harga Gas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Penghapusan subsidi BBM diklaim bisa realisasikan ‘net zero emission’?

Penghapusan subsidi BBM diklaim bisa realisasikan ‘net zero emission’?

5 tahun ago
Potensi Panas Bumi di Maluku Utara Siap Dikembangkan

Potensi Panas Bumi di Maluku Utara Siap Dikembangkan

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Inilah Kendaraan Darat Terbesar di Dunia

    Inilah Kendaraan Darat Terbesar di Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina tambah jumlah penyaluran elpiji melon wilayah Solo Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PBNU siap kelola konsesi tambang batu bara seluas 26 ribu hektare di Kaltim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ajinomoto – PLN teken kerja sama ‘Renewable Energy Certicate’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setelah setujui POD lapangan Geng North dan Gehem, Kementerian ESDM bidik blok Andaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • ‘PENTAS Borobudur: Ngangeni’ Hadir untuk Kembangkan Atraksi Budaya 30 Oktober 2025
  • Kementerian Ekraf Dukung Islamic Creative Economy Founders Fund Agar Pejuang Ekraf Naik Kelas 30 Oktober 2025
  • Cara Mudah Investasi Crypto: Dari Cek Harga Bitcoin Hingga Transaksi Pertama 30 Oktober 2025
  • Kemendag Klaim Telah Amankan Pasar Dalam Negeri dan Fokus Lindungi Konsumen 29 Oktober 2025
  • Permata Bank Kantongi Laba Bersih Setelah Pajak Sebesar Rp2,9 Triliun 29 Oktober 2025
  • Laba Bersih Konsolidasi BTPN Syariah Tembus Rp945 Miliar Hingga Kuartal III 2025 29 Oktober 2025
  • Shaloom Razade Jadi Brand Ambassador REEF Indonesia 29 Oktober 2025
  • Perluas Peluang Karir Profesional Indonesia, Jobstreet Dukung UI Vocational Expo 2025 29 Oktober 2025
  • Perluas Portofolio Restoran, F&B ID Buka Gerai Baru 88 SEOUL di Living World Alam Sutera 29 Oktober 2025
  • Indonesia Eximbank dan Bank ICBC Indonesia Tandatangani Perjanjian Kredit Senilai USD250 Juta 29 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In