Eksplorasi.id – SKK Migas mencatat bahwa realisasi investasi hulu migas periode kuartal I/2020 sebesar USD 2,87 miliar atau sekitar Rp 45 triliun (kurs Rp 16.000).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, capaian itu sebesar 21 persen dari target tahun ini yang sebesar USD 13,8 miliar.
“Investasi tersebut terdiri atas administrasi delapan persen, eksplorasi empat persen, pengembangan 15 persen dan produksi 73 persen,” kata dia dalam teleconference, Kamis (16/4).
Dia menambahkan, investasi hulu migas tersebut akan menurun pada akhir tahun ini. Salah satu penyebabnya adalah anjloknya harga minyak global. SKK Migas kini tengah mengkaji berapa besar investasi hulu migas sampai akhir tahun.
“Sampai dengan akhir tahun kemungkinan akan terjadi penurunan terhadap investasi karena memang harga minyak dunia rendah, sedang kami review akan turun berapa,” ujar dia.
Dwi menerangkan, guna menanggulangi dampak Covid-19 dan rendahnya harga minyak global, pihaknya akan menyiapkan sejumlah upaya.
“Kami akan berkoordinasi dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk mengkaji rencana kerja 2020 dan comprehensive assessment terkait opsi-opsi harga minyak untuk memperhitungkan keekonomian lapangan,” jelas dia.
Kemudian, lanjut dia, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait pengecualian mobilisasi barang dan personil selama pandemi Covid-19 untuk industri hulu migas dan mengajukan paket stimulus untuk KKKS.
“Kami juga meminta KKKS untuk melakukan negosiasi ulang kontrak-kontrak yang ada dalam rangka efisiensi biaya,” terang dia.
Reporter : Sam