Eksplorasi.id – Emiten produsen bahan baku untuk industri tekstil dan kemasan, PT Indo Rama Synthetics Tbk (INDR) telah menyelesaikan proses akuisisi sebesar 80 persen saham perusahaan tambang emas PT Cikondang Kancana Prima (CKP).
Hal itu melanjutkan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat saham CKP dari pemegang saham yang ada, sebagaimana telah disampaikan kepada publik pada 28 Desember 2020. Dengan demikian, CKP resmi menjadi salah satu entitas usaha INDR.
“Dari transaksi itu tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” kata Presiden Direktur Indo Rama Synthetics, Vishnu Swaroop Baldwa, akhir pekan lalu.
Sebelumnya, perseroan menyebut transaksi ini merogoh kocek hingga Rp300 miliar. Jumlah tersebut termasuk Rp50 miliar yang diberikan sebagai pinjaman berbunga kepada afiliasi dari pemegang saham yang menjual.
Diketahui, CKP merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan emas yang berada di Cianjur, Jawa Barat. Transaksi ini didanai oleh laba ditahan atau pendanaan internal.
Saat ini, PT Indo Rama Synthetics Tbk memiliki sejumlah pabrik yang berlokasi di Purwakarta, Campaka dan Bandung, Indonesia dan di Uzbekistan, Sri Lanka dan Turki.
Perseroan memiliki kapasitas produksi benang pintal sebesar 130.000 ton per tahun, serat polyester perusahaan berjumlah 280.000 ton per tahun.
Dengan tren adanya pemulihan, perseroan mengaku optimis pencapaian tahun ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun lalu.
Perseroan memperkirakan, penjualan ekspor masih akan mendominasi penjualan perusahaan sampai, sebab perusahaan masih memiliki basis pelanggan yang kuat dan terdiversifikasi di lebih dari 70 negara tujuan ekspor.
Saat ini, penjualan ekspor bruto perusahaan tercatat menyumbang US$ 178,86 juta atau setara 62,51% dari total penjualan sebelum dikurangi retur dan potongan penjualan di enam bulan pertama tahun 2020.
Sampai dengan tutup tahun lalu, kontribusi penjulan ekspor perusahaan diperkiraan berkisar 55%-65% dari total penjualan.
Informasi, pada semester I/2020, Indo Rama mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 285,17 juta, turun 28,43% dibanding pendapatan bersih periode sama tahun lalu yang mencapai US$ 398,50 juta.
Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih perusahaan merosot dengan penurunan yang lebih dalam oleh karena kontras perbandingan yang signifikan akibat adanya keuntungan satu kali sebesar US$ 30 juta yang diperoleh dari pelepasan entitas asosiasi pada paruh pertama tahun lalu.