Eksplorasi.id – Perusahaan teknologi material Betolar telah diberikan paten untuk metode dan pengaturan mengolah dan mengubah material limbah menjadi pengikat penguat. Di masa depan, bahan pengikat dapat dimanfaatkan secara komersial. Oleh karena itu, menciptakan nilai untuk bahan limbah yang saat ini memakan biaya.
Baru-baru ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Urusan Ekonomi dan Ketenagakerjaan Finlandia, untuk memungkinkan kolaborasi yang lebih dalam di bidang energi yang berkelanjutan, bersih dan terbarukan serta efisiensi energi antara Finlandia dan Indonesia. Bersama delegasi bisnis yang turut hadir, Betolar siap untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam membangun kota keberlanjutan, melalui solusi teknologi Geoprime yang ditawarkan.
Betolar telah melakukan kajian bahwa ketika keluarga paten yang terkait dalam bisnis ini berkembang, ia akan dapat memanfaatkan penemuan dalam bisnisnya ke industri pertambangan internasional. Penguatan portofolio paten diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang melalui pengembangan bisnis. Paten ini tidak diharapkan akan berdampak langsung pada hasil bisnis Betolar.
Dalam industri pertambangan, pemulihan dan pengayaan logam menghasilkan sejumlah besar limbah logam, lumpur, dan ampas, yang dalam banyak hal rumit untuk ditangani dan berisiko bagi keselamatan lingkungan. Pengolahan dan penyimpanan bahan limbah di area pertambangan juga membutuhkan kolam penyimpanan yang besar.
Metode yang dikembangkan dan dipatenkan oleh Betolar adalah dengan perlakukan panas (heat-treat) bahan limbah yang dihasilkan dalam proses bioleaching, menyebabkannya menjadi zat reaktif dengan potensi pengikat. Itu dapat dibuat menjadi pengikat penguat dengan perawatan sederhana untuk memantapkan dan menstabilkan bahan limbah penggunaan akhir.
“Penemuan kami berkaitan dengan metode dimana air limbah, lumpur dan ampas dapat diolah dan dimanfaatkan, misalnya, di area pertambangan. Bahan limbah, seperti lumpur gipsum juga dapat digunakan dalam aplikasi konstruksi lain yang akan sangat bermanfaat bagi bisnis Betolar di masa depan,” kata Juha Leppänen, Chief Innovation Officer Betolar disiaran persnya, Selasa (14/6).
Keuntungan dari solusi yang dipatenkan adalah bahwa fraksi dan endapan yang terbentuk dalam pengolahan air limbah dapat dipadatkan dengan sederhana dan hemat biaya. Bahan yang mengeras dapat disimpan dalam tumpukan dan lubang. Penggunaan tempat penyimpanan dan pembuangan di atas tanah memungkinkan penghematan ruang dan biaya. Di atas segalanya, lebih aman bagi lingkungan.
Menempatkan bahan limbah cair dan lumpur dalam tangki menimbulkan biaya sepanjang siklus hidup tangki. Penyimpanan membutuhkan investasi yang besar dalam kolam penyimpanan serta pemantauan dan pemeliharaan kondisi kolam secara terus-menerus. Manfaat ekonomi timbul dari pengurangan biaya investasi dan pemeliharaan yang terkait dengan kolam. Selain itu, nilai diciptakan untuk pengikat yang digunakan di tempat lain.
Betolar adalah perusahaan teknologi material. Penelitian dan pengembangan merupakan bidang bisnis yang penting untuk keberhasilannya. Pengembangan produk menghasilkan penemuan baru yang menghasilkan inovasi baru untuk kebutuhan bisnis. Sehubungan dengan pengembangan produk normal perusahaan, inovasi diciptakan yang, dalam kondisi terbaik, mengarah pada solusi baru yang dapat dipatenkan dan bernilai tambah untuk kebutuhan bisnis.
“Kemampuan untuk menghasilkan solusi baru untuk pemanfaatan aliran samping sangat penting untuk berfungsinya ekosistem kita. Betolar memiliki portofolio paten yang berkembang pesat mengingat usianya. Kami telah memperoleh paten yang disetujui untuk lima penemuan kami,” ujar Leppänen. Betolar memiliki lima penemuan lagi dalam proses menyetujui paten.
Sejalan dengan strategi IPR (Intellectual Property Right – Hak atas Kekayaan Intelektual) Betolar, tujuan utama dari paten adalah untuk melindungi bisnis yang didasarkan pada solusi teknologi material Betolar dan pelanggannya. Oleh karena itu, portofolio paten juga diharapkan menjadi komponen penting dalam valuasi perusahaan.