Eksplorasi.id – PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mengalami kerugian sebesar US$ 320,02 juta di 2015. Total kerugian itu mengalami peningkatan 117,56 persen dari posisi di 2014 sebesar US$ 147,11 juta.
“Kerugian ini salah satunya disebabkan oleh peningkatan kelebihan pasokan baja dunia terutama dari Tiongkok yang mencapai 111 juta ton pada 2015, dibanding pada 2014 sebesar 83 juta ton. Ini berdampak pada penurunan harga baja domestik,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar, Selasa (5/4).
Mengamati keadaan tersebut, tutur Sukandar, perseroan akan menerapkan efisiensi biaya guna menyiasati penurunan harga baja dunia. Menurut dia, pada tahun lalu, perseroan telah menjalankan realisasi efisiensi sebesar US$ 17,98 juta.
Namun demikian, tambahnya, perusahaan pelat merah di sektor baja ini pun telah dapat menekan beban pokok penjualan, di mana posisi beban pokok penjualan susut 8,2 persen di posisi semester II-2015, dari posisi semester I-2015. “Beban pokok penjualan mampu menekan kerugian kotor dari US$ 73 juta menjadi US$ 20 juta,” pungkas Sukandar.
Eksplorasi | Metrotvnews | Aditya