Eksplorasi.id – Sedikitnya 800 sumur bor yang akan dibangun konsorsium pengusaha perkebunan, kehutanan, pertambangan dan jasa konstruksi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Tengah diharuskan selesai dan dapat beroperasi paling lambat 30 April 2016.
Hal ini disampaikan Penjabat Gubernur Kalteng Hadi Prabowo saat penandatangan perjanjian kerja sama pembangunan 800 sumur bor antara Pemerintah Provinsi Pemprov dan pengusaha swasta yang tergabung dalam beberapa konsorsium di Palangka Raya, Senin.
“Asisten II dan Asisten III Pemprov saya perintahkan segera merumuskan pengoperasionalan dan upaya pemeliharaan sumur bor ini. Terpenting, jangan sampai sumur bor sudah terbangun, tapi tidak ada biaya mengoperasionalkan sumur bor ini,” ucap Hadi Pihak swasta yang akan membangun 800 sumur bor tersebut terdiri dari perwakilan konsorsium sektor perkebunan Plt Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalteng Andi Agus Odek.
Selain itu juga ada konsorsium sektor kehutanan Komisaris Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia Eman Sulaiman, konsorsium sektor pertambangan adalah David Rikardo dari PT Wahyu Multi Garuda Kencana, dan sektor jasa konstruksi Komisaris Utama PT Tahasak Sungai Kahayan Luhing Simon.
Hadi mengatakan, provinsi berjuluk “Bumi Tambun Bungai ini akan dibangun 800 sumur bor, 108 dari Pemprov dan 184 dari Pemkab Pulang Pisau. Selain itu kabupaten/kota di Kalteng dan pemerintah pusat akan didorong agar terpenuhinya target 2.000 buah sumur bor.
Eksplorasi | EPung |