Tamasya.id – Pemanfaatan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Jawa Timur menjadi listrik, kini telah mampu mengaliri 1.000 rumah di kawasan tersebut dalam enam bulan terakhir.
Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jawa Timur Pinto Raharjo, ditulis Minggu (24/4), mengatakan, pemanfaatan sampah tersebut telah menghasilkan tenaga listrik sebesar 1 MegaWatt, dan merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Surabaya bersama PT Sumber Organik dan PT PLN Persero.
“Pengelolaan sampah menjadi energi listrik sudah dilakukan sejak 2015 dengan menggunakan sistem ‘Landfill Gas’ atau gas yang dihasilkan oleh limbah padat yang dibuang, kemudian dikelolah PT Sumber Organik dan dijual ke kami,” Pinto, di Surabaya.
Pinto menjelaskan, listrik sampah tersebut kemudian dibeli dengan harga Rp1,250 per Kwh, yang selanjutnya disalurkan ke 1.000 rumah pelanggan PLN di kawasan Benowo.
“Benowo merupakan pusat TPA sampah terbesar di Kota Surabaya, dan setiap harinya ada sebanyak 1.400 ton sampah yang masuk ke kawasan tersebut,” katanya.
Pinto mengatakan dengan adanya pemanfaatan sampah sebagai listrik dapat mendukung program Pemkot Surabaya dalam kebersihan kota, serta program energi terbarukan pemerintah pusat yang terus dikembangkan.
“Listrik sampah yang dikelola di Benowo memang hasilnya tidak begitu besar, namun program ini sangat banyak manfaatnya bagi warga sekitarnya,” katanya.
Pinto mengaku akan mengembangkan program listrik energi sampah di Benowo agar bisa menghasilkan tenaga listrik lebih besar, atau ditarget sebesar 8,3 MW pada tahun 2019.
“Nantinya akan mampu menghasilakan tenaga listrik mencapai 8,3 MW di tahun 2019. Dengan daya sebesar itu tentunya rumah yang dialiri listrik jumlahnya lebih banyak,” katanya.
Aditya | Ant
