Eksplorasi.id – Harga minyak di Amerika Serikat (AS) mampu ditutup di level tertinggi sepanjang 2016, pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Penyebab kenaikan harga minyak AS adalah pelemahan nilai tukar dolar AS dan juga keyakinan dari pelaku pasar bahwa produksi minyak AS akan terus menurun.
Namun memang, beberapa analis memperingatkan bahwa meskipun produksi minyak di AS telah menurun tetapi masih terjadi kelebihan pasokan. Hal tersebut bisa menahan kenaikan harga minyak ke level yang lebih tinggi lagi.Kenaikan harga minyak ini karena nilai tukar dolar AS melemah jelang pertemuan yang diadakan oleh para pejabat Bank Sentral AS pada Selasa dan Rabu waktu setempat.
“Kelebihan pasokan di dunia masih cukup besar. Harga minyak masih akan tertahan,” jelas commodities manager Phillip Futures Avtar Sandu. Ia melanjutkan, masih ada kemungkinan harga minyak bakal terkoreksi ke depannya. Rabu (29/4).
The U.S. Energy Information Administration bakal mengeluarkan data mengenai jumlah persediaan minyak mentah di AS pada Rabu waktu setempat. Data tersebut akan sangat mempengaruhi gerak harga minyak ke depannya.
Eksplorasi | Liputan6 | Aditya