Eksplorasi.id – Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert O Blake memberikan beberapa rekomendasi kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memperkuat kebijakan Program Indonesia Terang.
Blake berharap, kebijakan ini akan menjadi stimulus bagi para investor untuk bergabung dalam pengembangan EBT.
“Rekomendasi kebijakan demi memfasilitasi pasar di Listrik Pedesaan (Lisdes),” ungkap Blake.
Pertama, membangun website yang mumpuni. Website tersebut menjadi acuan oleh para investor memahami tenggat waktu pengerjaan proyek. “Website perlu diperbaruhi secara berkala untuk memantau proyek-proyek dan investasi baru,” Blake menambahkan.
Kedua, kebijakan yang diambil adalah melakukan penilaian atas sumber EBT di desa-desa yang dicanangkan sebagai PIT serta mengidentifikasi peluang untuk untuk pengembang EBT. Di samping itu, menyusun ketersedian data terkait biaya pembangkitan diesel lokal yang disubsidi sehingga pengembang mengetahui biaya yang lebih kompetitif.
Keempat, mengatur feed-in tarif pedesaan di setiap lokasi. “Ini akan mendorong para investor menerapkan teknologi EBT dengan biaya terendah menyesuaikan dengan kebutuhan lokasi,” kata Blake. Ia melanjutkan supaya Pemerintah menciptakan micro-utilitas, yakni gabungan antara pembangkit listrik, transmisi dan penjualan langsung ke end-user demi mengefesiensikan fungsi supaya scalable dan bankable.
Terakhir, Blake juga menyarakankan Pemerintah untuk membuat SOP yang jelas mulai daritimeline, eksekusi pengerjaan, dan ambang batas minimum untuk sistem uptime operasional serta memberikan mitigasi risiko keuangan.
Eksplorasi | Tempo | Aditya