Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua memprediksikan, kinerja sektor pertambangan di Papua pada 2016 akan semakin meningkat dan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Papua.
“Asesmen Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Papua selama 2016 akan kembali terakselerasi dengan pertumbuhan berada di kisaran 8,59-9,59 persen,” ucap kepala Perwakilan BI Papua Joko Supratikto di Jayapura, Rabu.
Dia menambahkan faktor utama yang mempengaruhi asesmen tersebut adalah kinerja lapangan usaha pertambangan tang semakin meningkat.
Dijelaskannya, prediksi tersebut dibuat dengan berdasarkan target penjualan pada laporan triwulanan yang dirilis oleh induk pelaku tambang utama di Papua yang menyatakan bahwa selama 2015 penjualan tercatat sebesar 1,2 juta ons emas dan 744 juta pound tembaga.
“Untuk 2016, situs operasional itu ditargetkan akan menjual 1,8 juta ons emas dan 1,5 miliar pound tembaga,” katanya.
Joko menambahkan, BI akhirnya memprediksikan bahwa sektor pertambangan akan bertumbuh cukup besar dan angkanya diprediksikan mencapai 10 persen.
“Setelah mengevaluasi realisasi historisnya serta perkembangan terbaru berbagai isu di sektor pertambangan dengan asumsi pesimistis, asesmen memprediksi kategori pertambangan akan tumbuh sedikit di atas 10 persen selama 2016,” ucap Joko.
Eksplorasi | Antara | Epung