Eksplorasi.id – Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, yang dibangun untuk mencukupi kebutuhan listrik seiring pembangunan infrastruktur bandara, ditargetkan selesai pada tahun 2017.
“Kita harus mempercepat semuanya. Proyek ini sudah lama direncanakan dan baru kali ini bisa direalisasikan,” tutur Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Kementerian BUMN Pontas Tambunan saat acara kesepakatan nota kesepahaman pembagunan PLTG tersebut di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (11/5).
Adapun saat ini, lanjut dia, kebutuhan listrik di Bandara Soekarno Hatta adalah sekitar 60 MW. Namun, jika Terminal 3 Ultimate beroperasi pada 2017 dan kawasan khusus kargo (“cargo village) di pintu M1, keperluan akan listrik bisa melonjak hingga lebih dari 100 MW. Sumber gas berasal dari PT PGN di Batu Ceper, Tangerang, jaraknya sekitar tujuh kilometer dari lokasi pendirian PLTG. Area pembangunan PLTG adalah tanah milik PT AP II di sekitar Bandara Soekarno Hatta.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Bintang Perbowo meyakini dengan kerja sama erat, semua target yang telah dicanangkan dapat tercapai. Sementara Direktur Utama PT PGN Hendi Prio Santoso berjanji pihaknya akan menyediakan energi yang ramah lingkungan dan berkesinambungan untuk mendukung operasional Bandara Soekarno Hatta.
Eksplorasi | Okezone | Aditya