Eksplorasi.id – Puluhan mahasiswa Aceh Barat melakukan aksi demo di halaman depan kantor PLN Meulaboh, Rabu (18/5) sekitar pukul 11.00 Wib. Dalam orasinya, mereka menuntut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bertanggung jawab atas pemadaman listrik yang terus berkelanjutan.
Para mahasiswa pada kesempatan itu menyerahkan uang logam pecahan Rp 100 hingga Rp 500 seberat 8,5 kg sebagai bentuk sindiran. Selain itu, juga menerima bingkisan kado berisikan celana yang diterima langsung Manajer PLN Meulaboh. Tidak ada kericuhan dalam aksi itu. Dengan menggunakan pengeras suara, para mahasiswa menyampaikan tuntutan agar PLN bertanggungjawab atas pemadaman listrik yang kerap terjadi.
Sebagian mahasiswa juga membawa poster bertuliskan; “Mafia PLN telah merampas hak masyarakat, masyarakat menderita ulah mafia PLN, pemadaman listrik sudah ditiadakan dan diganti dengan penyalaan lilin secara serentak”.
Koordinator aksi, Mustafik (25) mengatakan, demo itu merupakan bentuk kekecewaan dari masyarakat Aceh Barat, karena dampak pemadaman listrik oleh PLN sudah sangat banyak merugikan warga. Selain gelap pada malam hari, barang elektronik masyarakat rusak akibat terjadi korsleting. “Kami menuntut PLN agar menjamin tidak ada lagi pemadaman listrik yang melingkupi PLTD Aceh Barat. Apabila tuntutan kami ini tidak direspons, maka pimpinan PLN harus turun dari jabatannya,” tegas Mustafik.
Eksplorasi | Aditya | Antara