• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Selasa, Oktober 21, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Berebut “Mutiara Putih” di Tanah Belitung

by Aloysius Diaz Aditya
27 Mei 2016
in BERITA
0
2016, PT Timah Siap Diversifikasi Usaha ke Properti

PT Timah (Foto: Istimewa)

0
SHARES
95
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Jauh hari sebelum Laskar Pelangi menjadi fenomenal dalam khazanah kesusastraan dan perfilman nasional, Pulau Belitung sudah dikenal secara meluas oleh dunia Barat, khususnnya Belanda, karena kaya akan kandungan timah dan lada.

Bahkan pulau seluas 4.833 kilometer persegi yang diapit Selat Gaspar dan Selat Karimata itu pernah mendapat julukan “Karibia dari Timur” karena melimpahnya kandungan timah putihnya.

Pantai dan pulau-pulau kecil di sekitarnya yang berhiaskan pasir putih dan batu-batuan granit tidak hanya indah dipandang, melainkan juga menandakan kekayaan batu kuarsa sebagai bahan dasar pembuat kaca.

Terumbu karang yang masih alami tidak saja biota laut menjadi lestari, melainkan juga membuat para penggemar olahraga selam dan snorkeling betah berlama-lama di lautan dangkal nan jernih.

Belum lagi harta peninggalan para saudagar masa lampau yang terpendam di dasar laut melengkapi limpahan anugerah bagi bekas koloni Britania Raya sebelum diserahkan kepada Belanda itu.

Pada saat tambang timah berkurang seiring dengan meningkatnya alih fungsi lahan yang juga berdampak pada penurunan produktivitas tanaman lada, kekayaan Belitung belumlah berkurang.

Justeru pulau yang sejak 13 tahun silam terbagi menjadi Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur itu menjadi makin memesona, terutama bagi orang-orang yang doyan pelesir.

Suasananya yang asri dan jauh dari kebisingan serta titik lokasi yang menawan menjadikan Belitung bukan saja destinasi baru pariwisata Nusantara. Apalagi waktu tempuhnya yang hanya kurang dari satu jam penerbangan dari Jakarta memosisikan Belitung sebagai “ancaman” serius bagi Bali yang sudah kelewat sumpek akibat luapan para pelancong.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika dalam beberapa kesempatan pameran pariwisata di sejumlah negara, Kementerian Pariwisata gencar mempromosikan Belitung, baik objek wisatanya maupun budayanya.

Dunia sudah mengenal Bali dan Indonesia tidak hanya Bali, demikian pernyataan seorang pejabat Kemenpar dalam satu lokakarya tentang destinasi pariwisata nasional di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, menjelang akhir tahun lalu.

Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur tidak saja berebut “pelangi” karena yang di wilayah barat menjuluki dirinya dengan “Negeri Laskar Pelangi” dan di timur dengan “Negeri Sejuta Pelangi”, namun juga berlomba-lomba menggaet wisatawan untuk berkunjung.

Tak Adil Guna memeratakan jatah “kue” pariwisata itu pemerintah pusat gencar membangun sarana pendukung, terutama kualitas jalur transportasi yang dilalui gelombang para pelancong yang biasanya melakukan perjalanan dari barat (Belitung) dan timur (Belitung Timur).

Sayangnya, peningkatan kualitas infrastruktur tersebut dirasa kurang adil bagi Belitung Timur. Kabupaten hasil pemekaran 13 tahun silam memiliki sejumlah objek wisata potensial di pesisir utara dan pesisir selatan.

Sementara program pembangunan jalan oleh pemerintah pusat hanya dilakukan di jalur tengah. Jalur pesisir utara dan pesisir selatan belum tersentuh program peningkatan kualitas jalan sehingga pantai-pantai di wilayah utara dan selatan Kabupaten Belitung Timur lengang.

Bahkan, Pantai Punai di selatan yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) oleh pemerintah pusat lengang, nyaris seperti kuburan. Jauh berbeda dengan Pantai Tanjung Kelayang di Kabupaten Belitung yang juga KSPN selalu ramai oleh wisatawan yang hendak mengelilingi pulau-pulau sekitar.

Demikian pula dengan danau-danau di pesisir utara yang dilengkapi tempat peristirahatan tidak ubahnya saksi bisu atas kejayaan Belitung di masa lalu. Danau-danau, seperti Mendaya dan Open Pit, merupakan bekas galian tambang timah yang oleh masyarakat setempat disebut dengan “kolong”.

Pemerintah Kabupaten Belitung Timur yang sudah menyerahkan objek wisata tersebut kepada warga sekitar belum merasakan adanya dampak signifikan dari pola pemberdayaan tersebut, apalagi tanpa dukungan infrastruktur berupa akses jalan dan kualitas sumber daya manusia yang memadai sehingga objek wisata tersebut tidak hanya pepesan kosong.

Mungkin peningkatan kualitas jalan di jalur tengah yang menghubungkan Tanjung Pandan (Ibu Kota Kabupaten Belitung) dan Manggar (Ibu Kota Kabupaten Belitung Timur) dilatarbelakangi oleh gelombang wisatawan menuju replika SD Muhammadiyah dan Museum Kata di Gantung sebagai ikon Laskar Pelangi.

Namun jika argumentasi tersebut benar adanya, maka pembangunan pariwisata Belitung tidak ubahnya seperti Bali yang hanya terkonsentrasi di wilayah selatan sehingga mengakibatkan kejenuhan dan penumpukan arus wisatawan di sekitar Tanah Lot, Kuta, Jimbaran, Tanjung Benoa, dan Nusa Dua.

Oleh sebab itu pula wisatawan asing kelas menengah yang telanjur datang ke Bali berubah pikiran dengan menyeberang ke Lombok untuk mencari ketenangan. Apalagi setiap hari dari Sanur banyak terdapat kapal-kapal pesiar kecil (yacht) yang berlayar menuju pulau-pulau kecil di Lombok, seperti Gili Terawangan, Gili Mano, dan Gili Air.

Bagi Kabupaten Belitung Timur, ketidakadilan yang dirasakannya bukan tanpa alasan. Sepanjang 2015 jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Belitung Timur tercatat sebanyak 167.680 orang yang terdiri dari 165.630 wisatawan domestik dan 2.050 wisatawan mancanegara.

Bandingkan dengan “saudara tuanya”, Kabupaten Belitung, telah didatangi 251.440 orang yang terdiri dari 247.053 wisatawan domestik dan 4.387 wisatawan mancanegara sepanjang tahun lalu.

Kepala Bidang Pemasaran Wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung, Johansyah, di Manggar, Rabu (18/5) lalu mengatakan siap tidak siap, mereka harus menerima kenyataan ini dan tentu saja menjadi pelecut semangat untuk terus bersaing mendatangkan wisatawan.

Eksplorasi | Aditya | Antara

Tags: belitungmutiara putih
Aloysius Diaz Aditya

Aloysius Diaz Aditya

Next Post
Pemprov Jateng Diminta Tindak Tambang Ilegal

Tutup Tambang Ilegal, Pemkab Sulbar Dapat Banyak Dukungan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

BP Batam Masih Kaji Pembangunan PLTN sebagai Sumber Energi

BP Batam Masih Kaji Pembangunan PLTN sebagai Sumber Energi

10 tahun ago
Pembentukan DKE masih Dalam Tahap Finalisasi

Menteri ESDM Usulkan Pencabutan Subsidi Solar, Elpiji 3 Kg dan Listrik

10 tahun ago

Sering Dibaca

  • Ini Dia ‘Kuda Hitam’ Calon Dirut Pertamina

    Ini Dia ‘Kuda Hitam’ Calon Dirut Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mantan Presdir Freeport Diduga Lakukan Manipulasi Penjualan Saham Perusahaan Tambang Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Ini Empat Masalah Besar yang Dihadapi Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Perusahaan Tambang Emas ini Masuki Tahap Persiapan Konstruksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hanya Kejar Pencitraan, Amien dan Sudirman Gagal Paham soal Kilang Tangguh Train 3

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Politeknik Negeri Padang dan SMKN 1 Singosari Raih Juara Umum K3TAB 2025 20 Oktober 2025
  • Kolaborasi Kemenko PMK dan Microsoft Perkuat Kesiapan Aparatur Publik di Era AI 20 Oktober 2025
  • Indonesia Eximbank Bawa 14 Pelaku Usaha di TEI 2025 20 Oktober 2025
  • 86% Wisatawan Khawatir Akan Keamanan Data Dari Penggunaan AI Untuk Perencanaan Traveling 20 Oktober 2025
  • Perluas Jejak Foot Locker di Asia Tenggara, MAP Active Buka Toko Reimagined di Emporium Pluit Mall 20 Oktober 2025
  • PT SMI Salurkan Pembiayaan Rp110,48 Miliar kepada Pemkab Lampung Tengah untuk Bangun Jalan Daerah 20 Oktober 2025
  • Perundingan Indonesia-EU CEPA Rampung, Pemerintah Ajak Pelaku Usaha Siap Ekspor Ke Pasar Eropa 18 Oktober 2025
  • Film Animasi ‘Malahayati,” dari Aceh untuk Dunia 18 Oktober 2025
  • Kemenpar Promosikan Indonesia sebagai Destinasi Wisata Edukasi ke Wisatawan Australia 18 Oktober 2025
  • Jaga Kualitas SPBU, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Tim Serv-Q 18 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In