Eksplorasi.id – Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Lebak mengusulkan program listrik masuk desa (LMD) guna mendukung “Banten Terang” pada 2016.
“Kami tahun ini mengusulkan sebanyak 6.000 kepala keluarga tersentuh jaringan penerangan listrik,” kata Kepala Bidang Energi Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Lebak Omas Irawan di Lebak, Senin.
Saat ini, jumlah kepala keluarga (KK) di Kabupaten Lebak yang belum menikmati penerangan listrik tercatat 120 ribu tersebar di 340 desa.
Mereka warga yang belum memiliki jaringan listrik itu terpaksa menggunakan lampu cempor maupun petromak sebagai sarana penerangan.
Karena itu, masyarakat yang belum tersentuh jaringan listrik mendapat program LMD.
“Kami mengusulkan tahun 2016 bisa direalisasikan sebanyak 6.000 KK bisa tersentuh penerangan listrik,” katanya.
Menurut dia, saat ini masyarakat Kabupaten Lebak yang belum menikmati penerangan listrik tercatat 120.000 dari total penduduk 360.000 KK.
Masyarakat yang belum tersentuh penerangan listrik akibat berbagai faktor antara lain keterbatasan anggaran daerah.
Letak geografi perkampungan yang perbukitan dan pegunungan juga menjadi hambatan dalam pembangunan jaringan listrik tersebut.
Faktor lainya, kata dia, setiap tahun ada perkampungan baru.
Permasalahan itulah, ujar dia, hingga kini masyarakat belum tersentuh penerangan listrik.
“Kami berharap masyarakat yang mendapat penerangan listrik bisa bertambah sehingga ditargetkan 2019 bisa teraliri jaringan listrik,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini warga yang belum menikmati penerangan listrik bisa dituntaskan melalui bantuan program listrik masuk desa (Lisdes) dalam upaya mendukung Banten Terang.
Program Lisdes itu di antaranya perkampungan yang belum tersentuh penerangan listrik akibat terbatasnya distribusi daya listrik.
Selain itu juga kebanyakan masyarakat tinggal di perbukitan dan pegunungan, sehingga menyulitkan pihak PLN untuk memasang jaringan listrik.
Namun, secara umum jumlah desa/kelurahan yang ada di Lebak sudah teraliri penerangan listrik, kecuali Desa Kanekes yang wilayahnya dihuni suku Baduy.
“Kami minta warga yang belum menikmati jaringan penerangan listrik bersikap sabar,” katanya.
Eksplorasi | Aditya | antara