Eksplorasi.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan penyediaan tanaga listrik di Indonesia tidak bisa ditunda-tunda lagi dalam upaya perbaikan kondisi ekonomi.
“Penyediaan listrik tidak bisa ditunda-tunda lagi, tidak bisa investasi yang mau masuk disuruh nunggu ada pasokan listrik dulu, mereka akan pindah ke tempat lain,” kata Jokowi ketika meresmikan pengoperasian PLTG Gorontalo berkapasitas 2×50 MW di Kabupaten Pohuwatu Provinsi Gorontalo, Jumat.
Dalam acara yang juga dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Presiden mengatakan semua sektor membutuhkan listrik baik itu industri, manufaktur, pariwisata dan rumah tangga.
Ia menyebutkan akan percuma jika hal lain diperbaiki, namun energi listrik tidak tersedia dengan cukup. “Misalnya, sektor izin diperbaiki, tidak akan ada artinya jika tidak ada listrik,” ujarnya.
Presiden Jokowi menyebutkan dengan percepatan penyediaan listrik menggunakan gas, saat ini sudah ada tiga provinsi yang pasokan listriknya aman.
“Salah satunya adalah Gorontalo, sudah kelebihan 45 MW, provinsi yang lain masih ngantre,” imbuhnya.
Presiden menyebutkan pembangunan pembangkit listrik bertenaga gas lebih cepat dibanding batu bara. PLTG bisa diselesaikan 6-7 bulan sementara dengan batu bara 4-5 tahun.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan agar proyek pembangkit listrik di Kabupaten Gorontalo Utara berkapasitas 2×25 MW yang “mangkrak” atau terbengkalai, segera diselesaikan.
“Saya titip, di sini masih ada satu yang mangkrak sejak 2007 berkapasitas 2×25 MW di Gorontalo Utara agar diselesaikan sehingga dapat menambah pasokan listrik,” tuturnya.
Ia menyebutkan dana negara yang sudah dikucurkan untuk proyek itu mencapai Rp396 miliar. “Janji Dirut PLN akan dirampungkan akhir 2017, ini baru selesai 47 persen, akan saya cek terus,” kata Jokowi.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Dirut PLN Sofyan Basir, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Eksplorasi | Aditya | Antara