Eksplorasi.id – Komentar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi yang menyederhanakan persoalan kilang mini milik PT Tri Wahana Universal (TWU) dipertanyakan. Bahkan, Amien diduga telah mengalami sesat pikir terkait komentarnya tersebut.
“Amien Sunaryadi mengatakan bahwa menurut Presiden Jokowi tidak masalah berkurangnya penerimaan negara asal proyek tersebut berefek ganda bagi masyarakat. Konteks kilang TWU berbeda dengan Blok Masela,” kata Direktur Eksekutif Center of Energy and Resoucers Indonesia (CERI) Yusri Usman kepada Eksplorasi.id, Rabu (8/6).
Yusri mengatakan, Amien semestinya melihat sejarah munculnya kilang mini milik TWU tersebut. Perlu diketahui, kilang mini TWU muncul mendadak di tengah jalannya konstruksi proyek Blok Cepu.
“Kilang mini milik TWU tidak ada dalam usulan rencana pengembangan (plan of development/ POD) dan revisi usulan serta dalam keputusan akhir investasi (final investment dicision/ FID) Blok Cepu,” jelas Yusri.
Yusri kembali berkomentar bahwa Amien mesti mengetahui ada kilang milik PT Pertamina (Persero) yang notabene merupakan BUMN sangat memerlukan pasokan bahan baku. “Kalau dilihat dalam konteks skala prioritas ini saya pikir malah Amien Sunaryadi yang sesat berpikirnya,” ujar dia.
Baca juga: http://eksplorasi.id/diduga-terjadi-manipulasi-harga-minyak-arjuna-yang-dibeli-twu/
Menurut Yusri, sesungguhnya sederhana saja mengkaji keanehan proses bisnis yang terjadi dalam pembelian minyak yang dilakukan TWU. Caranya, dengan menghitung harga minyak mentah bagian negara yang dibeli TWU dengan harga –USD 4,76 per barel, sedangkan harga yang diminta ExxonMobil Cepu Limited untuk ICP Arjuna sebesar +USD 2 per barel.
“Kemudian cek saja ke PT Patra Niaga berapa harga beli solar produksi kilang TWU, berapa biaya pokok produksi kilang, lalu hitung berapa laba bersih diterima oleh pemilik kilang? Dari keuntungan tersebut berapa yang dinikmati oleh pegawai kilangnya dan berapa yang mengalir kepemilik kilang, Jangan-jangan publik nanti malah menduga terlihat berefek ganda ke oknum terkait di sektor migas,” tegas Yusri.
Heri