Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara menyebut, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dengan kadar oktan 90 terus tumbuh tanpa menGganggu konsumsi dua jenis gasoline atau bensin di Provinsi Riau.
“Ketika kita melakukan evaluasi, kami jadi bingung sendiri. Kita pikir, pertalite bisa gantikan konsumsi premium. Tetapi ternyata tidak demikian di Riau,” kata Kepala Perwakilan Pertamina Pemasaran Wilayah Sumbar-Riau, Ardyan Adhitia di Pekanbaru, Ahad.
Ia merinci, saat ini penjualan rata-rata BBM bensin jenis premium dengan kadar oktan 88 melalui 145 unit stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Riau sekitar 2.500 kiloliter per hari atau dalam kondisi tetap.
Untuk BBM bensin jenis pertamax plus dengan kadar oktan 95 di SPBU setempat, masih berada diangka 100 kiloliter per hari atau dalam kondisi yang stabil diserap oleh kendaraan bermotor.
Sedangkan bahan bakar minyak jenis pertalite yang diluncurkan PT Pertamina (Persero) secara nasional pada tanggal 24 Juli tahun lalu dan diperkenalkan untuk wilayah Riau 11 Oktober 2015 terus naik dengan rata-rata penjualan sekitar 100 kiloliter per hari.
“Kini pertalite bisa diperoleh pada 70 unit, dari total 145 unit SPBU di provinsi ini. Kalau kita hitung, terjadi peningkatan sekitar 3 persen untuk di BBM bensin dan angka 3 persen itu, terjadi di bensin jenis pertalite,” katanya.
Ardyan mengatakan, pihaknya melihat animo masyarakat di Riau terhadap pertalite cukup tinggi dan mereka sangat menginginkan BBM varian baru tersebut pada SPBU setempat.
Pihaknya tinggal mengarahkan pengusaba SPBU setempat terutama tergabung dalam himpunan wiraswasta nasional minyak dan gas bumi (Hiswana Migas), agar semua SPBU di provinsi tersebut menyediakan pertalite.
“Kita sedang buat strategi mengawinkan pompa pertalite dengan premium di satu dispenser. Selain itu, kita juga terus beri penjelasan perbandingan ketika jual premium dan pertalite,” terang dia.
“Keuntungan jual pertalite, lebih besar dari premium. Tujuannya agar pengusaha SPBU, mau mengalihkan fasilitas premium ke pertalite karena pada dasarnya semua kendaraan baru di Indonesia, sudah membutuhkan oktan tinggi,” kata Ardyan.
General Manager Pertamina MOR I Sumbagut, Romulo Hutapea sebelumnya memperkirakan, angka penjualan BBM jenis pertalite di Riau diyakini semakin meningkat, terlebih dengan bertambahnya fasilitas pemasok kapal dari Unit Pengolahan II Dumai menuju Terminal BBM Sei Siak.
“Pertamina terus menambah layanan kepada konsumen dengan menyediakan pilihan bahan bakar minyak berkualitas,” kata Romulo saat tiba di Terminal BBM Dumai.
Pada Maret 2016, terdapat 43 unit SPBU memasarkan BBM jenis pertalite dengan mengalami tren penjualan terus meningkat dan kini rata-rata mencapai 49 kiloliter per hari.
Ekplorasi | aditya | antara