Eksplorasi.id – Manajemen PT Adaro Indonesia memprediksi target produksi batubara perusahaannya di Kalimantan Selatan sulit tercapai, sebab serapan pasaran internasional masih lesu.
Manajer Hubungan Media dan Pemerintah PT Adaro Dahai Paringin Kabupaten Balangan, Hikmatullah Amin mengemukakan itu pada buka puasa bersama dengan Keluarga Besar Antara Kalsel di Banjarmasin, Sabtu (18/6) sore.
“Memang semula perusahaan kami menargetkan produksi batubara 80 juta ton per tahun. Tapi tampaknya sulit mencapai target tersebut,” katanya.
Sulit tercapai, sebab sejak bebepara tahun ini pasaran batubara atau emas hitam di dunia internasional melesu, kata Hikmatullah yang didampingi beberapa personel manajemen perusahaan tersebut.
“Apalagi kalau India dan Tiongkok mengeksploitasi atau memproduksi batubara mereka, maka ekspor batu bara kami kemungkinan tidak dapat meningkat, bahkan bisa menurun,” ujarnya.
Ia mengaku, seiring melesunya pasaran batubara di dunia internasional, ekspor emas hitam dari perusahaan tersebut mengalami penurunan sekitar 16 persen.
Dia tidak memerinci penurunan ekspor batubara tersebut, baik dari volume maupun nilai, kecuali berharap pasaran dunia terhadap emas hitam itu membaik kembali.
“Tapi perusahaan cukup terbantu dengan pemenuhan kebutuhan dalam negeri akan batubara, yaitu sekitar 35 persen dari produk kami,” demikian Amin.
Eksplorasi | Ant | Aditya