Eksplorasi.id – PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai operator di blok West Madura Offshore (WMO), mencatat produksi minyak dan gas sudah melebihi target rencana kerja dan anggaran (work plan and budgeting/WP&B) revisi 2016, hingga Mei 2016.
President/GM PHE WMO Sri Budiyani mengatakan SKK Migas dalam WP&B Revisi 2016 menetapkan target untuk minyak bumi sebesar 9.300 BOPD dan untuk gas bumi sebesar 102,6 MMSCFD. Sampai Mei 2016 tercatat produksi minyak mencapai 10.411 BOPD atau 111,9 persen dari WP&B Revisi 2016 dan produksi gas sebesar 105,735 MMSCFD atau 103 persen dari target WP&B Revisi 2016.
“Mei 2016, PHE WMO berhasil membukukan catatan produksi minyak yaitu 111,9 persen dan 103 persen untuk gas. Semua itu sudah di atas target WP&B Revisi 2016,” kata Sri, usai pertemuan dengan media di Oakwood, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa 21 Juni.
Sri mengakui, seharusnya produksi tersebut bisa dapat lebih tinggi. Namun, semua itu terkendala kondisi harga minyak mentah dunia yang rendah yang menyebabkan berpengaruh terhadap aktivitas operasi.
“Kondisi harga minyak dunia yang masih rendah dalam dua tahun terakhir ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas operasi kami,” ucap dia.
Sri menjelaskan, berbagai kegiatan untuk mempertahankan dan meningkatkan laju produksi minyak dan gas bumi di 2016 sudah dilakukan. Apalagi berdasarkan catatan, laju penurunan produksi alamiah migas di Blok WMO itu mencapai 50 persen per tahun. Oleh karena itu, PHE WMO melakukan pekerjaan wellwork dan optimasi produksi. Dari kedua kegiatan itu menambah produksi sekitar 1.183 BOPD dan 18,2 MMSCFD.
“PHE WMO berhasil menahan laju penurunan alamiah di blok WMO menjadi sekitar 20 peersen per tahun di 2016, biasanya laju penurunan produksi alamiah mencapai 50 persen per tahun,” pungkas dia.
Eksplorasi | Aditya