Eksplorasi.id – Rencana Pemerintah untuk membentuk Dana Ketahanan Energi (DKE) terus bergulir. Persiapan-persiapan terkait hal tersebut terus dilakukan.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said belum lama ini.
“Kita terus memfinalkan persiapan-persiapan dalam rangkan pembentukan DKE, kita bersyukur konsep ini semakin hari semakin di terima oleh masyarakat baik dikalangan dunia bisnis, Legislatif dan juga di kalangan para pemerhati energi,” ujarnya.
Sudirman menjelaskan, pihaknya terus menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP) sebagai payung hukumnya agar lebih kuat, “Bukan hanya Perpres tapi hingga PP dan saat ini draftnya sudah siap,” cetusnya.
Selain itu, tambahnya, pembentukan DKE tentunya melibatkan banyak pihak, karena itu koordinasi dengan institusi-institusi terkait terus dillakukan.
Untuk itu, lanjutnya, Kementerian Keuangan akan menyiapkan mekanisme keuangannya supaya bisa betul-betul dilaksanakan dengan akuntabel.
Namun, Kementerian ESDM sendiri, lanjut Sudirman akan menyiapkan, alokasi dan pemanfaatan, prioritasnya bagaimana, dan berapa yang dibutuhkan, itu semua sedang kita susun.
Sudirman berharap, simpanan pertama DKE akan dapat diperoleh melalui mekanisme pembahasan APBN-P. “Mudah-mudahan ada simpanan pertama dan kami berharap berapa pun harus segera dimasukkan supaya mekanisme institusinya mulai berjalan,” tuturnya.
Selain melalui APBN, menurut Sudirman, terbuka juga peluang pendanaan atau support dari sumber lain yang tidak mengikat termasuk dari donor-donor multilateral. “Mereka bisa memberikan dukungan technical assistance, bisa memberikan dukungan hibah kita buka juga. Kita juga menerima hibah dari Negara-negara donor internasional, lembaga bilateral dari Negara-negara maju dan dimungkinkan juga dari dana pinjaman,” katanya.
Akan tetapi, saat ini pembentukan lembaga Dana Ketahanan Energi lambat laun makin terbentuk polanya dan kalau kelembagaan sudah dibentuk maka kegiatannya bisa segera dijalankan. “Untuk menjalankan program ini dana awal yang dibutuhkan berapapun bisa satu milyar, satu triliun, berapa saja yang penting harus dimulai untuk dijalankan,” tandasnya.
Eksplorasi | Kompas | Aditya