Eksplorasi.id – PT Aneka Tambang (Persero) Tbk meyakini produksi feronikel pada tahun 2016 bisa menembus 20.000 ton nikel dalam feronikel (TNi), sementara hingga kuartal I 2016 realisasi produksi sudah mencapai 4.357 Tni.
“Target 20.000 Tni diyakini tercapai sejalan dengan mulai beroperasinya Electric Smelting Furnace (ESF-2) pada Mei 2016 dan perluasan pabrik feronikel di Pomala,” kata Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito, di Jakarta, Rabu (22/06).
Feronikel merupakan bahan setengah jadi untuk produksi stainless steel yang hanya bisa diolah oleh negara-negara maju untuk dijadikan bahan dasar industri otomotif, pesawat terbang, galangan kapal dan industri lainnya.
Menurut Dimas, pada tahun 2015 produksi feronikel Antam mencapai sekitar 95 persen dari yang ditargetkan sekitar 18.000 TNi.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi feronikel, Antam sedang menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan biji nikel di Halmahera Timur berkapasitas 13.500 ton nikel yang diperkirakan mulai beroperasi pada tahun 2018.
Selain itu Antam juga memperluas pabrik feronikel di Pomala, dengan peningkatan kapasitas produksi menjadi 27.00 ton nikel per tahun.
Untuk menunjang pembangunan dan pengembangan pabrik feronikel tersebut, Antam pada tahun 2016 mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,6 triliun.
Dana tersebut juga untuk membiayai proyek pengolahan bauksit smelter grade alumina yang merupakan kerjasama Antam dengan PT Inalum (Persero).
Secara keseluruhan kontribusi produksi feronikel terhadap total pendapatan Antam ditargetkan mencapai 30 persen per tahun, selebihnya disumbang dari komoditas tambang emas yang mencapai sekitar 70 persen.(Eksplorasi/Ant/Top)