Eksplorasi.id – PT Supreme Energy Muaralabuh memulai kembali pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada akhir tahun 2016 setelah penyesuaian harga dengan pemerintah selesai.
“Proses penyesuaian harga dengan pemerintah sudah hampir selesai dan kemungkinan tuntas bulan ini. Setelah itu kami kembali melakukan pengeboran sumur untuk mendapatkan 80 megawatt tahap awal,” kata Presdir PT Supreme Energy Supramu Santoso usai melakukan pertemuan dengan Bupati Solok Selatan di Padang Aro, Kamis (23/06).
Dia mengatakan Desember nanti Supreme Energy akan melakukan pengeboran sumur sebanyak 13 buah yang berada di sekitar sumur yang sudah menghasilkan.
“13 sumur yang akan kami bor merupakan pengembangan sehingga berada di sekitar sumur yang sudah ada dan berhasil,” katanya.
Untuk PLTP Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Solok Selatan, katanya, bila mulai pembangunan kembali maka akan berproduksi 2019.
Sedangkan untuk pengeboran tahap II, kata dia dilakukan berdasarkan keberhasilan dari pengeboran tahap pertama ini.
“Kami berharap penyesuaian harga dari pemerintah bisa selesai secepatnya sehingga proses pembangunan bisa dilaksanakan sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan,” katanya.
Terkait dengan PLTP di Palembang, kata dia, total produksinya satu tahun lebih belakang dibandingkan dengan Solok Selatan.
Dia menambahkan, dukungan dari pemerintah maupun masyarakat setempat sangat bagus sehingga proses pembangunan bisa berlansung dengan cepat dan aman.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah serta masyarakat setempat sehingga proses pembangunan bisa selesai sesuai lebih cepat,” katanya.
Sementara itu Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengatakan, dukungan yang diberikan pemerintah terhadap PT Supreme Energy telah ditunjukkan sejak pertama melakukan survei.
“Kami sangat mendukung proyek panas bumi ini karena menjadi solusi terhadap krisis listrik yang dihadapai selama ini,” katanya menambahkan. (Eksplorasi/Ant/TopP