Eksplorasi.id – Pengumuman resmi PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dalam mengakuisisi kepemilikan PT Newmont Nusa Tenggara senilai US$2,6 miliar membuat saham emiten milik pengusaha Arifin Panigoro itu melejit.
Pada perdagangan Kamis (30/6/2016), saham emiten berkode MEDC itu ditutup melompat 5,63% sebesar 80 poin ke level Rp1.500 per lembar. Bahkan, saham MEDC sempat menyentuh level tertinggi harian Rp1.510 per lembar.
Volume perdagangan saham MEDC sepanjang hari menapai 6,38 juta lembar. Bila dihitung, saham MEDC memberikan return negatif 43,40% selama setahun tetapi positif 88,68% year-to-date.
Total kapitalisasi pasar saham MEDC mencapai Rp4,99 triliun. Emiten yang bergerak di sektor energi minyak, gas, dan pertambangan itu secara resmi mengakuisisi saham Newmont.
Bukan pertama kalinya saham Medco melejit. Saat Komisaris Utama Medco Muhammad Lutfi yang juga Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertandang ke Istana Negara bertemu Presiden Joko Widodo, saham MEDC juga melompat.
Tidak sendirian, Lutfi yang bertamu ke Istana Negara pada 28 Maret 2016, membawa jajaran direksi Medco. Selama sekitar 1,5 jam, Lutfi yang ditemani oleh Arifin Panigoro dan Hilmi Panigoro berbincang tertutup dengan Presiden Joko Widodo untuk membicarakan akuisisi Newmont.
Saat itu, saham emiten bersandi MEDC melambung hingga 13,27%. Lonjakan saham MEDC menyusul pada November 2015 ketika Arifin Panigoro menyatakan keinginan untuk mengakuisisi 76% saham Newmont dan membuat peningkatan harga 12,07%.
Kemudian, pada Senin (20/6/2016), saham MEDC pun kembali ditutup menguat 8,57% sebesar 120 poin ke level Rp1.520 per lembar. Ketika itu, kabar selangkah lagi Medco mencaplok Newmont tengah santer dibicarakan pelaku pasar. Lantas, apakah saham MEDC bakal kembali melesat?
Eksplorasi| Aditya