• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Minggu, Juni 1, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

2033, RI akan Jadi Negara Net Importir Batubara

by Aloysius Diaz Aditya
11 Maret 2016
in BERITA
0
Satu Bulan, Penjualan Batubara di Barito Utara Capai 1,1 Juta Ton

Ilustrasi batubara. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
62
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyatakan Indonesia akan menjadi net importir batubara sekaligus merubah statusnya sekarang sebagai net eksportir pada tahun 2033 mendatang.

Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Ketua Umum APBI, Pandu Sjahrir belum lama ini di Jakarta.

Menurut Pandu, kondisi berbalik ini dipercaya akan terjadi bila pemerintah tak berani menerapkan kebijakan 1-3% pembiayaan semacam asuransi yang diambil dari tarif listrik.

“Kalau dilihat dari sisi ketahanan energi nasional, anda ingin bikin power plan untuk 25 tahun, hasilnya batubara tidak cukup. Artinya apa, kita harus impor batubara dari 2030-an. kita kan sekarang eksportir, hasil dari finding ini kita menjadi importir,” ujarnya.

Selain itu, ungkapnya, dengan adanya kebijakan suntikan dana ini alias cost plus, sudah lebih dahulu diterapkan untuk mulut tambang, dengan besaran 25% dan menghasilkan dampak yang positif.

Sehingga, tambahnya, jika pemerintah mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan ini maka kondisi baik industri batubara atau ketersediaan batubara dalam jangka panjang akan tetap aman.

Sementara itu, lanjutnya, penurunan cadangan batubara yang terdeteksi saat ini, bukan diakibatkan karena cadangan batubara yang tidak ada, melainkan karena industri tidak lagi melihatnya sebagai sesuatu yang menguntungkan, bahkan cenderung menumpuk kerugian bagi perusahaan.

“Masalahnya ekonomis atau tidak untuk tambang, karena itu diperlukan biaya. Otomatis seolah-olah ada penurunan cadangan,” pungkasnya.

Eksplorasi | Kompas | Aditya

Tags: batubara
Aloysius Diaz Aditya

Aloysius Diaz Aditya

Next Post
Saudi Jual Minyak ke AS Lebih Murah daripada ke Eropa

RI Ijinkan Iran Bangun Kilang Minyak di Dalam Negeri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Soal ‘Holding’ Energi, DEN Belum Keluarkan Sikap Resmi

Soal ‘Holding’ Energi, DEN Belum Keluarkan Sikap Resmi

9 tahun ago
Hingga 2024, PLN Bangun 53 Gardu Induk Jakarta-Banten

PLN Kesulitan Cari Titik Jaringan Rusak

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Ini Dia, Sumber Daya Alam Unggulan 11 Negara ASEAN

    Ini Dia, Sumber Daya Alam Unggulan 11 Negara ASEAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Riset Geomarin 3 Lakukan Survei Gas Biogenik di Bali dan Lombok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikut Berperan Atas Pembubaran Petral, Totok Nugroho Kini Jabat SVP ISC Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arab dan Rusia Berencana Bangun PLTN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In