Eksplorasi.id – Delegasi dari perwakilan tetap negara-negara asing untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk Indonesia, yang berkedudukan di Wina, Austria, mengunjungi PLTN Beloyarsk di Rusia.
Menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (27/7), kedua perwakilan dari Indonesia adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria dan Perwakilan Tetap Indonesia untuk PBB Rachmat Budiman serta Atase Ilmu Pengetahuan dan Perutusan Tetap Indonesia untuk PBB di Wina, Johanna Maria Christina Johari.
Para delegasi juga berkunjung ke Ural Electrochemical Integrated Plant atau UEIP, sebuah perusahaan pengayaan uranium terbesar di dunia. Sebanyak 18 diplomat senior dari berbagai negara ikut serta dalam kunjungan ini, termasuk dua perwakilan dari Indonesia.
Selain Indonesia, beberapa diplomat senior dalam delegasi tersebut berasal dari Argentina, Belgia, Cina, Republik Dominika, Jerman, Jepang, Pakistan, Qatar, Rusia, Singapura, Slovakia, Korea Selatan, dan Belanda.
Perwakilan tetap Rusia untuk Badan Tenaga Atom International (International Atomic energy Agency/ IAEA) Vladimir Voronkov mengatakan bahwa kunjungan para diplomat asing ke industri nuklir Rusia mengisyaratkan adanya minat dari negara-negara di dunia atas teknologi nuklir Rusia.
Di hari pertama, para delegasi mengunjugi UEIP (perusahaan yang menjadi bagian dari Rosatom). Di sana, mereka melihat seluruh proses produksi pengayaan uranium yang menjadi salah satu bagian terpenting dalam siklus produksi energi nuklir Rosatom.
Selanjutnya, para perwakilan negara asing tersebut berkunjung ke PLTN Beloyarsk. Di sini, para delegasi mendapatkan penjelasan yang komprehensif mengenai cara kerja reaktor pembiak cepat (fast breeder reactor).
Para delegasi ini berkesempatan untuk mengunjungi unit ke-4 dari PLTN Beloyarsk yang inovatif, yang merupakan reaktor pembiak sodium dingin terkuat di dunia. Selain itu, para delegasi juga berkunjung ke unit ke-3 PLTN Beloyarsk yang telah beroperasi selama lebih dari 30 tahun.
“Saya harus mengatakan bahwa Rusia, bersama dengan negara-negara lain, telah memiliki catatan yang baik dalam hal keamanan teknologi nuklir. Sebagai perwakilan Uni Eropa dan perwakilan Euratom, saya pikir cara Rusia sangat baik dalam menerapkan (keamanan nuklir) ini. Saya pikir menjadi ide yang bagus apabila kita bersama-sama memiliki platform ini,” ujar Hendrik Koets, Perwakilan Tetap Uni Eropa untuk IAEA.
Sementara itu, Wakil Direktur Jenderal IAEA Juan Carlos Lentijo mengatakan, “Apa yang saya lihat di sini memiliki tingkat profesionalisme yang sangat tinggi, karena mereka sangat berkomitmen untuk mengembangkan teknologi dan juga mengembangkan kerangka kerja yang sangat baik dalam hal keselamatan dan keamanan.”
Eksplorasi | Ant | Aditya