Eksplorasi.id – Korea Environmental Industry dan Technology Institute (KEITI) berminat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Danau Toba, Parapat dan Nias Sumatera Utara dengan dana investasi awal sedikitnya 200 juta dolar AS.
“Untuk tahap awal, KEITI berminat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung berkapasitas 10 megawatt di Danau Toba, Simalungun, Sumut,” kata eksekutif KEITI Kyung Nam Shin di Medan, Kamis (28/7).
Ia mengatakan hal itu saat beraudiensi dengan Gubernur Sumut H.T. Erry Nuradi yang diwakili Sekda Provinsi Sumut Hasban Ritonga.
Rombangan KEITI itu didampingi angota DPD RI Parlindungan Purba dan pengusaha properti nasional Tomi Wistan.
Dalam berinvestasi di Sumut itu, kata Kyung Nam Shin, pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah maupun swasta di nasional atau provinsi/kabuapten/kota.
“KEITI yang merupakan lembaga di bawah Kementerian Lingkungan Hidup Korea tentunya akan melakukan investasi PLTS yang ramah lingkungan,” katanya.
Teknologi yang akan digunakan pada PLTS di Danau Toba dan Nias itu sudah diterapkan di beberapa bendungan di Korea yang menghasilkan hingga 2 megawatt energi listrik.
Bahkan, teknologi itu juga sudah digunakan untuk berbagai proyek di negara lain seperti Jepang.
Ia menjelaskan bahwa PLTS Terapung akan mengurangi kerusakan lahan baik hutan dan pertanian serta penghematan penggunaan lahan.
“Manajemen berharap Pemprov Sumut siap dan mendukung rencana maupun kerja sama membangun PLTS Terapung itu,” katanya.
Sekda Provinsi Sumut Hasban Ritonga mengatakan bahwa Pemprov Sumut terbuka dan siap melakukan kerja sama dalam investasi apa pun di Sumut.
Investasi si sektor pembangkit energi, kata dia, juga paling ditunggu mengingat Sumut masih membutuhkan banyak energi sejalan dan untuk mendukung perekonomian Sumut.
“KEITI mungkin bisa menjajaki peluang bisnis lainnya atau memanfaatkan KEK Sei Mangkei yang sudah ada,” katanya.
Anggota DPD RI utusan Sumut Parlindungan Purba mengaku membawa investor asal Korea, seperti KEITI, untuk menarik investasi di Sumut dengan potensi yang luar biasa.
Apalagi, kata dia, dewasa ini kawasan Danau Toba akan dikembangkan sehingga perlu banyak infrastruktur untuk mendorong lebih cepat kemajuan kawasan itu.
Eksplorasi/Hap