Eksplorasi.id – Untuk mewujudkan cadangan minyak strategis (Strategic Petroleum Reserve/SPR), pemerintah berkomunikasi dengan Arab Saudi, Iran dan Kuwait. Untuk cadangan sebulan, perlu minyak 45 juta barel. Meski diskusi intensif telah dilakukan, kata Wiratmaja, volume minyak mentah, atau BBM yang dapat dipasok oleh ketiga negara tersebut, belum dibahas.
Namun demikian, Arab Saudi sebagaimana dinyatakan Menteri ESDM Sudirman Said, bersedia memberikan sebulan stok strategis mereka, apabila Indonesia dapat membangun tangki minyak atau BBM. Di mana, stok strategis untuk 30 hari sebesar 45 juta barel. Selain melakukan diskusi dengan negara sahabat, Wiratmaja menjelaskan, pemerintah juga tengah melakukan kajian mengenai cadangan strategis BBM tersebut, mulai dari pemilihan lokasi, jumlah tangki dan sumber pasokan.
Khusus mengenai lokasi, tangki harus terletak dekat dengan kilang dan konsumen serta pelabuhan. Mengenai pengadaan minyak untuk SPR sebesar 45 juta barel itu, kata Wiratmaja, pemerintah menginginkan diperoleh secara business to business (BtoB). Agar terjadi kesinambungan pasokan dalam waktu yang cukup panjang.
Adapun soal pengadaan tangki penyimpanan yang biayanya diperkirakan US$ 17 miliar, diharapkan dapat disediakan oleh swasta, agar menghemat biaya APBN. Meski demikian, Pemerintah juga menjajaki untuk menitipkan minyak mentah atau BBM milik Indonesia di negara-negara anggota OPEC dan diambil pada saat dibutuhkan.
Eksplorasi | Inilah | Aditya