Eksplorasi.id – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta pengalihan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) kepada PT AMI yang merupakan anak perusahaan Medco Energi jangan sampai merugikan pekerja.
“KSPI mengapresiasi ada pengusaha lokal yang mau mengakuisisi PT NNT. Namun, hak pekerja jangan diabaikan,” kata Iqbal dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (9/8).
Iqbal mengatakan, dengan nilai pengalihan saham mencapai USD 2,6 miliar, dana apresiasi yang diberikan kepada pekerja sangat rendah, yaitu dengan formula setengah upah pokok ditambah masa kerja dikali Rp 600 ribu.
Konstanta Rp 600 ribu itu bila dikurskan dengan dolar sekitar USD 46. Nilai itu, jauh di bawah harapan pekerja. Menurut Iqbal, pekerja ikut memiliki andil dalam membuat nilai divestasi saham PT NNT besar sehingga layak mendapatkan dana apresiasi yang lebih besar.
“Karena itu, KSPI dan Serikat Pekerja Nasional (SPN) yang merupakan konfederasi dan federasi tempat serikat pekerja PT NNT berafiliasi, berharap Medco Energi selaku induk PT AMI dan PT NNT merundingkan kembali nilai dana apresiasi,” tuturnya.
Iqbal mengatakan, nilai dana apresiasi yang ditawarkan PT NNT dan PT AMI di bawah dana apresiasi yang umum diberikan di sektor pertambangan. Karena itu, dana apresiasi di perusahaan tambang lain seharusnya bisa menjadi referensi.
“PSP SPN PTNNT berharap dana apresiasi 15 persen dari total pengalihan saham untuk 3.588 pekerja. Itu pun masih bisa dinegosiasikan. Pengabaian hak buruh jangan sampai menjadi catatan buruk untuk divestasi tersebut,” katanya.
Eksplorasi | Ponco S