Eksplorasi.id – Rencana perubahan struktur dan penambahan direksi di PT Pertamina (Persero) masih mengundang pertanyaan. Ironisnya, Dwi Soetjipto sebagai direktur utama (dirut) mengaku belum mengetahui adanya usulan tersebut.
Adanya perubahan struktur dan jabatan baru, yakni wakil dirut, diusulkan oleh dewan komisaris kepada Menteri BUMN Rini Soemarno. Dwi mengungkapkan, dirinya belum sempat ke kantor lantaran baru tiba dari kunjungan dinas ke Iran. Jadi, dia belum mengetahui usulan dewan komisaris tersebut.
“Jangan tanya saya. Tanya pemegang saham,” kata dia seusai acara ‘The 4th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2016’ di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (10/8).
Seperti diketahui, sejak awal pekan ini, Dwi memang melawat ke Iran untuk meneken kerja sama pengelolaan blok migas dengan perusahaan minyak asal Iran. Di Iran, Dwi didampingi Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam dan tim dari Upstream Business Development Pertamina.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dewan Komisaris Pertamina berkirim surat ke menteri BUMN pada 8 Agustus 2016, perihal “Usulan Perubahan Struktur dan Penambahan Anggota Direksi Pertamina”.
Surat tersebut diteken oleh Komisaris Utama Tanri Abeng, Wakil Komisaris Utama Edwin Hidayat Abdullah, dan komisaris lainnya yaitu Sahala Lumban Gaol, Suahasil Nazara dan Widhyawan Prawiraatmadja.
Dalam salinan surat yang dimiliki Eksplorasi,id, Dewan Komisaris Pertamina mengusulkan penambahan dua direksi, yaitu wadirut – Hilir dan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia.
Baca juga:
- Rencana Perubahan Struktur di Pertamina, ‘Kudeta Merangkak’ Singkirkan Dwi Soetjipto?
- Ini Dokumen Surat Komisaris Pertamina Terkait Usulan Penambahan Direksi
- Posisi Baru di Pertamina, Ahmad Bambang Akan Jabat Posisi Wadirut?
Reporter : Aditya