Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) membuka tender pembelian minyak mentah (crude oil) untuk pengiriman September 2016. Namun, konon tender tersebut dilakukan perseroan di luar kelaziman.
“Tender untuk pengiriman September di luar kebiasaan, karena seharusnya yang ditenderkan lebih dari 10 jenis crude, tapi yang ini hanya satu crude yang diduga titipan seseorang,” kata sumber Eksplorasi.id di Jakarta, yang kebetulan juga menerima tawaran untuk mengikuti tender tersebut, Senin (29/8) malam.
Sumber mengatakan, tender tersebut sebenarnya telah ditutup pada 19 Juli lalu pukul 14.00 WIB, dan validasi data peserta tender sudah dilakukan terakhir pada 21 Juli pukul 18.00 WIB. “Peserta tender mengirimkan penawaranna via surat elektronik ke crudeprocurement@pertamina.com,” ujar sumber.
Sumber menambahkan, dahulu ketika Karen Agustiawan masih menjabat sebagai direktur utama Pertamina, jika yang ditenderkan hanya satu jenis crude, maka pemenangnya tidak akan pernah diumumkan. “Nanti saya akan coba cek ke Kilang Cilacap, apakah ada line up untuk kargo tersebut atau tidak,” jelas sumber.
Menurut sumber, kebutuhan kargo (requirement cargo) yang ditenderkan Pertamina sebagai pembeli (buyer) pada pengiriman September memiliki spesifikasi seperti, minyak mentah (crude oil) jenis Wassana, sebanyak (size/ kb) sekitar 600 ribu barel plus minus lima persen, dan untuk pengiriman (delivery) ke CFR RU IV Cilacap, serta lebih disukai (preferred) untuk DDR 07-09.
Sumber menerangkan, Pertamina juga memberi catatan bahwa dalam tender tersebut jika peserta tender kemungkinan menawarkan dengan ukuran paket lain dan DDR selain yang tercantum dalam persyaratan, penerimaan akan dikenakan evaluasi lebih lanjut oleh Pertamina.
Sumber menjelaskan, yang dimaksud dengan DDR adalah singkatan dari Delivery Date Range atau batas waktu untuk sandar dan bongkar, yang di dalam persyaratan tender tercantum tanggal 7-9 September.
“Jadi, kalau suplier kapalnya datang lewat dari DDR maka kena demurrage (biaya kelebihan waktu berlabuh). Namun, apabila kapal datang tepat DDR tapi Pertamina menyandarkan dan membongkar kargo lewat dari DDR, maka Pertamina yang membayar demurrage kepada suplier,” terang sumber.
Kemudian, lanjut sumber, untuk harga (price) pada tender tersebut, Pertamina lebih menyukai dengan istilah WMA Dated Brent Basis in the month of ADD (Preferred), serta model pembayaran (payment mode) yang disukai adalah telegraphic transfer (T/T) atau jenis pembayaran tercepat.
Sebelumnya, imbuh sumber, untuk tender pengiriman Agustus 2016 yang ditutup pada 23 Juni pukul 10.00 WIB, Pertamina membuka tender pengadaan minyak mentah untuk berbagai jenis dengan jumlah mencapai 600 ribu barel dan 950 ribu barel.
Untuk minyak yang ditenderkan sebanyak 600 ribu barel, jenis yang diinginkan adalah Azeri, Bach Ho, Cabinda, Coco, Girassol, Qarun, Rangdong, Antan, Bonga, Clov Blend, dan Ekofisk.
Kemudian, Jasmine, Jubilee, Kissanje, Kole, Lucina, Masila Blend, Nkossa, Palanca, Plutonio, Saxi Blend, Te Giac Trang, Ungani, Zafiro Blend, Rabi Export Blend, dan Van Gogh. Sementara untuk yang 950 ribu barel, Pertamina menginginkan jenis minyak mentah hanya Azeri, Bach Ho, Cabinda, dan Rangdong.
Reporter : Ponco Sulaksono