Eksplorasi.id – Rencana akuisisi Newmont di Pertambangan Batu Hijau oleh PT Medco Energi International Tbk melalui Amman Mineral International (AMI) terancam urung terlaksana tahun ini.
Proses financial closing aksi korporasi tersebut dianggap memiliki risiko karena belum ada kepastian terkait perpanjangan izin ekspor mineral yang berakhir Januari tahun depan.
Di samping itu, Chief Executive Officer Newmont Gary Goldberg mengatakan, proses akuisisi terbilang sangat rumit lantaran perusahaan masih membutuhkan persetujuan dari berbagai pihak. Sayangnya, ia enggan membeberkan beberapa persetujuan tersebut.
“Ini sangat rumit, karena kami harus melalui berbagai persetujuan agar ini bisa berhasil. Memang ada hal yang tidak bisa kami kendalikan, tapi ada kesempatan transaksi ini bisa sukses,” ujar Gary.
Kendati demikian, ia menuturkan, AMI masih berminat untuk mengambilalih aset perusahaan di Batu Hijau. Ia juga menyebut bahwa pemerintah Indonesia sangat supportif di dalam proses transisi Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebagai informasi, Newmont setuju untuk menjual 48,5 persen kepemilikannya di Indonesia dengan valuasi sebesar US$1,3 miliar. Sebelumnya, Newmont berharap financial closing bisa terjadi pada kuartal III tahun ini.
Di sisi lain, perusahaan masih berharap bisa mengakuisisi 50 persen kepemilikan di tambang emas Kalgoorlie, Australia, setelah pemegang hak partisipasi lainnya, Barrick Gold berencana untuk melepas kepemilikannya sebesar 50 persen di tambang tersebut.
Sebelumnya, Newmont telah menyatakan minat akuisisi senilai US$1 miliar itu setahun silam.
“Kami hormati keputusan Barrick Gold yang mau mengikuti proses akuisisi. Kami juga akan ikut proses itu, dan kami harap ini bisa berhasil,” pungkasnya.
Sumber: CNN