Eksplorasi.id – Luhut Binsar Pandjaitan dinilai terlalu lama menjabat sebagai Plt menteri ESDM. Komentar itu dilontarkan oleh Sofjan Wanandi yang kini menjabat sebagai staf ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sofjan berkomentar, semestinya Presiden Joko Widodo segera menentukan menteri ESDM definitif pengganti Arcandra Tahar yang sebelumnya telah dicopot.
“Presiden harus cepat juga mencari pengganti (menteri ESDM), supaya efektif semuanya,” kata dia di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (11/10).
Menurut Sofjan, Luhut telah menanggung banyak pekerjaan dan tanggung jawab. Pasalnya, jabatan Lubut sebagai menteri Koordinator Bidang Kemaritiman saja sudah sangat berat. “Sebagai Menko dia (Luhut) musti kerja banyak, terus sekarang sebagai menteri ESDM juga,” ujar dia.
Dia menambahkan, pertemuannya dengan Luhut selain membahas sektor energi dan kemaritiman, juga membicarakan mengenai sosok menteri ESDM yang baru.
Sofjan mengatakan bahwa Luhut tidak tahu sampai kapan dirinya akan menjabat sebagai Plt menteri ESDM. “Tadi saya ketemu Pak Luhut juga dia bilang, saya tergantung presiden saja,” jelas dia.
Di satu sisi, Sofjan mengapresiasi Luhut yang bisa memimpin dua kementerian sekaligus. Dia berpendapat, banyak sekali yang telah dilakukan Luhut dalam memimpin sektor strategis ini.
“Luhut banyak membuat terobosan, memecahkan masalah, meyakinkan investor, dan mempercepat beberapa proyek strategis. Misalnya soal Blok Masela, Blok East Natuna, revisi PP No 79/2010, penurunan cost recovery menjadi USD 10,4 miliar, pembenahan harga gas, dan pembubaran tim ad hock Sudirman Said.
Reporter : Diaz