• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, September 8, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Proyek Rp 650,55 Triliun Milik Perusahaan AS Mesti ‘Diamankan’ Duet Jonan-Archandra

by Eksplorasi.id
17 Oktober 2016
in BERITA
0
Proyek Rp 650,55 Triliun Milik Perusahaan AS Mesti ‘Diamankan’ Duet Jonan-Archandra

Illustration. | Credit : Special.

0
SHARES
66
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Ignasius Jonan dan Wakil Menteri Arcandra Tahar sebagai menteri dan wakil menteri ESDM dihadapkan pada persoalan berat menyangkut keberlangsungan perusahaan migas dan tambang asal Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di Tanah Air.

Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Patung Liberty | Foto : Istimewa
Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Patung Liberty | Foto : Istimewa

Hal itu diungkapkan oleh Ferdy Hasiman, peneliti dari Alpha Research Database Indonesia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (16/10).

Dia menjelaskan, sejumlah proyek milik perusahaan asal Negeri Paman Sam yang perlu menjadi fokus utama orang nomor satu dan dua di Kementerian ESDM misalnya proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).

Proyek IDD dikembangkan oleh Chevron Indonesia Company (Cico) di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur.

Kemudian, pengembangan Blok East Natuna yang di dalamnya ada ExxonMobil. Lalu ada juga perpanjangan kontrak dan investasi underground di Grasberg, Papua oleh PT Freeport Indonesia.

“Total nilai proyek tiga perusahaan itu sangat fantastis, bisa mencapai USD 50 miliar atau setara Rp 650,55 triliun (kurs Rp 13.011). PT FI misalnya akan menggelontorkan dana hingga USD 2,5 miliar untuk pembangunan smelter di Gresik. Itu belum termasuk pembangunan tambang underground,” jelas dia.

Di satu sisi, jelas dia, perlambatan sejumlah proyek migas akan sangat berpengaruh pada defisit minyak dan gas. Menurut Ferdy, percepatan proyek-proyek besar tersebut akan berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Khusus sektor migas, terang Ferdy, pemerintah saat ini dihadapkan pada sejumlah defisit. Pendapat dia, defisit bisa dicegah jika proyek-proyek gas berskala besar beroperasi secara komersial sesuai jadwal.

“Kita lihat saja pada 2014. Nilai impor gas alam  Indonesia sudah di atas USD 3 miliar. Ini tentu jangan dianggap sepele, karena tren peningkat impor gas kita cukup mencemaskan,” ungkap dia.

Sekedar ilustrasi, pada 2003, impor gas hanya USD 21,5 juta, tetapi pada 2010 membengkak menjadi USD 863 juta, meningkat USD 1,4 miliar (2011), USD 3,08 miliar (2012) dan naik lagi akhir 2013, menjadi USD 3,21 miliar.

Reporter : Diaz

Tags: Amerika SerikatArchandra TaharheadlineIgnasius Jonanmigastambang
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Pertamina EP Cepu Catat Kenaikan Produksi Minyak 64 Persen

Pertamina EP Cepu Catat Kenaikan Produksi Minyak 64 Persen

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Fahmy Radhi: Waspadai Pembentukan ‘Holding’ BUMN Energi

Pertamina: Holding Migas Pertamina – PGN Pangkas Harga Gas

9 tahun ago
Pemkab Banyuwangi Tegur Pemegang Izin Tambang Emas di Tumpang Pitu

Bupati Banyuwangi Antar Sendiri Surat Teguran ke Bumi Suksesindo

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wianda Pusponegoro Digadang Jadi Direktur SDM Pertamina?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Donggi Senoro Didesak Umumkan Komponen Harga LNG ke Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aramco Vs Rosneft, Kemenangan ‘Geng Solo’ Melawan ‘Geng Jogja’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina Jajaki Potensi Minyak di Bumi Cendrawasih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Pameran Seni Lukis SBY Art Community Resmi Dibuka, Hadirkan 31 Karya Seni untuk Perdamaian dan Masa Depan 7 September 2025
  • Edena Luncurkan Platform STO untuk Memperdagangkan Kredit Karbon 7 September 2025
  • Periode 1-3 September 2025, Modal Asing Keluar Bersih dari Pasar Keuangan Domestik Sebesar Rp16,85 Triliun 7 September 2025
  • Fenomena 'September Effect', Investor Kripto Diminta Tetap Berinvestasi Secara Rasional 7 September 2025
  • Sukses Digelar, BCA Expo Bandung 2025 Tawarkan Promo Bunga Spesial KPR dan KKB Mulai 1,65% 4 September 2025
  • Hingga kuartal II-2025, ASLC Catat Pertumbuhan Pendapatan Sebesar 17,1 Persen 4 September 2025
  • Oversubscribed, Pasar Sambut Antusias Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan Pegadaian 3 September 2025
  • Gercep, Kementerian PU Pastikan Fasilitas Publik Segera Berfungsi Kembali 3 September 2025
  • INPP Kokohkan Komitmen Selesaikan Proyek Pembangunan Tepat Waktu 3 September 2025
  • Dorong Inovasi Digital Berbasis AI, Bosch dan Alibaba Group Perkuat Kemitraan Strategis 3 September 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In