Eksplorasi.id – Proyek pembangunan kilang minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur akan dibangun PT Pertamina (Persero) secara mandiri. Perseroan batal menggandeng perusahaan asal Jepang, JX Nippon, untuk menggarap proyek tersebut.
Direktur Megaproyek Kilang dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, proyek tersebut masuk ke dalam megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang dicanangkan perseroan pada tahun ini.
“Semula kami bermitra dengan JX Nippon untuk membangun kilang tersebut. Namun, pihak Nippon terlalu lama melakukan pembahasan. Setelah kami melakukan evaluasi, akhirnya diputuskan kami bangun sendiri,” kata dia di Jakarta, Senin (24/10)
Hardardi menjelaskan, pihaknya akan fokus menuntaskan proyek tersebut dengan anggaran yang rasional dan mengerjakannya sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan.
“Kami telah mengajukan biaya pembangunan kilang tersebut mencapai USD 4,6 miliar (sekitar Rp 59,72 triliun, kurs Rp 12.982). Namun, Jepang mengevaluasi dan menaikkan biaya tersebut menjadi USD 6,4 miliar (setara Rp 83 triliun),” ungkap dia.
Dia menambahkan, selain itu pihak Jepang meminta evaluasi hingga dua tahun, sementara Pertamina meminta enam bulan. “Karena alasan itu kami memutuskan membangun sendiri menggunakan biaya internal,” jelas dia.
Menurut dia, Pertamina berpotensi melakukan percepatan penyelesaian kilang Balikpapan dalam dua tahapan. Rencananya, pada Juni 2019, proyek RDMP tahap pertama dengan investasi sebesar USD 2,6 miliar (Rp 33,8 triliun) akan tuntas dengan spesifikasi produk level Euro 2 dengan peningkatan kapasitas pengolahan dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari (bph).
Reporter : Diaz