Eksplorasi.id – Terkait dengan pembangunan jaringan distribusi gas bumi (jargas) untuk rumah tangga, akan dilakukan secara masif sehingga penggunaan LPG untuk daerah yang jargasnya telah mencapai 90%, maka secara alamiah kebutuhan LPG akan berkurang.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja belum lama ini di Jakarta.
“Daerah yang sudah jargas, kuota LPG akan berkurang. Jadi subsidi di sana akan berkurang. Bukan berarti kita menaikkan harga LPG dan mengurangi subsidi untuk membangun jargas,” tuturnya.
Wiratmaja menjelaskan, pada awalnya jargas dibangun di daerah-daerah yang memiliki sumber gas dan pipa transmisi.
Namun ke depan, tambah Wirat, dengan virtual pipeline, Pemerintah akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas di kota-kota kecil, sekaligus akan dibangun jargas untuk rumah tangga.
“LPG tidak dapat digantikan 100% dengan jargas karena untuk daerah-daerah yang terpencil, tidak mungkin dibangun jargas,” pungkasnya.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya